Waktu telah menjelang kenaikan kelas seorang siswa menanyakan apakah Erin akan mengajar mereka. Namun aturan sekolah mengatakan jika guru baru hanya boleh mengajar kelas 1 dan 2. Para siswa pun bersedih dan menolak aturan tersebut. Namun Margaret, pimpinan sekolah, tetap bersikukuh jika Erin tak boleh mengajar kelas 3
Erin memberi tugas akhir kepada siswa 2003 untuk mengetik buku jurnal mereka dan disatukan seperti antologi dengan bantuan dari donatur. Siswa 2003 mendapat komputer untuk mengerjakan proyek itu dan diberi nama Freedom Writer.
Beberapa lama kemudian pihak dewan pendidikan ingin berdiskusi dengan pihak sekolah. Salah satu dewan pendidikan tertarik dengan kisah anak 2003 setelah membaca buku Freedom Writer.
Pihak dewan pendidikan menyetujui jika Erin pengajar kelas 3, Â hal itu tentu ditentang oleh Margaret karena tak sesuai aturan. Tapi pihak dewan pendidikan tetap mengizinkan Erin untuk mengajarkan anak 2003. Â Karena strategi mengajarnya berhasil dalam mendidik siswa 2003. Dan diakhir cerita Erin juga diizinkan untuk mendampingi mereka di perguruan tinggi.
Seperti itulah kisah perjuangan seorang guru yang mengubah pola pikir siswanya agar lebih baik untuk masa depan mereka.
Berlanjut: Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI