kudapati sekarang lelaki berkulit sawo matang itu tidak jauh dariku sedang asik dengan sapunya sambil sesekali mengalun ringan sebuah senandung dari bahasa yang bisa ku mengerti
aku tersenyum "se-asyik itukah paginya???"
aku kembali lagi dengan pikiran yang sudah terkontaminasi oleh pandangaku, padahal rasanya tadi pikiran ini terbang indah pada sebuah kerinduan tentang pagi yang damai, tadi sebelum orang-orang ini berlaku seperti orang.
terasa sekali sekarang aku berada dengan diantara orang-orang dengan kehidupan yang aneh. atau aku yang menjalani hidup yang aneh, biasanya sepagi ini aku masih tenggelam dalam selimut bahkan munkin baru membenamkan diri dalam selimut. rasanya seperti masuk kedalam layar kaca, oh bukan mungkin seperti ini rasanya menjadi setan atau malaikat mereka ada, tapi tak terpedulikan, tak nampak. atau orang-orang ini terlalu sibuk atau tidak perduli atau tidak sadar sedang di perhatikan.
sekarang aku tidak perduli lagi dengan orang-orang ini. terserah saja. kini kudapati diriku dalam sebuah pertanyaan sebenarnya aku selama ini menjadi bagian orang-orang yang mana???
aku diam
aku tidak tahu
aku malu
aku beranjak pada sebuah ayunan kosong yang menghadap bangunan yang kusebut bangunan kesombongan itu. bisa jadi ada jawaban disana.
selamat pagi
Â