Kawasan permukiman pun tidak ketinggalan dalam mengikuti tren ini. Beberapa developer mulai mengembangkan kawasan yang mengaplikasikan konsep arsitektur tradisional dengan inovasi modern.
Ini tidak hanya meningkatkan nilai estetika dan fungsi bangunan tetapi juga menarik minat pasar yang ingin merasakan kenyamanan dan keunikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelebihan memadukan tradisi dan inovasi dalam arsitektur juga terletak pada keberlanjutan atau sustainability.
Bangunan-bangunan yang dirancang dengan memadukan elemen tradisional cenderung lebih berkelanjutan, karena mereka sudah teruji oleh waktu dan sesuai dengan kondisi alam setempat.Â
Contohnya, rumah-rumah tradisional di Indonesia sangat adaptif terhadap iklim tropis dengan penggunaan atap tinggi dan ventilasi alami yang optimal.
Perpaduan tradisi dan inovasi juga bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara estetika, fungsi, dan biaya.
Arsitek dan desainer harus mampu berkreasi dengan budget yang ada tanpa mengorbankan kualitas dan konsep desain.
Di Indonesia, hal ini sangat relevan mengingat disparitas ekonomi yang cukup besar antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Namun demikian, tantangan tersebut juga membuka peluang untuk inovasi yang lebih kreatif.
Penggunaan material lokal yang murah namun berkualitas, serta integrasi teknologi yang hemat energi menjadi solusi yang mulai banyak diterapkan.Â
Misalnya, penggunaan bambu sebagai material utama yang diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan struktur bangunan yang kuat dan estetis.