Kombinasi ini memberikan kesan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan tahan lama.
Di Indonesia, hal ini sangat terlihat dalam pembangunan rumah-rumah modern yang tetap mempertahankan elemen tradisional dalam struktur dan dekorasinya.
Selain material, teknik konstruksi tradisional juga mendapatkan sentuhan modern.
Misalnya, teknik tali-temali bambu yang biasa digunakan dalam pembangunan rumah tradisional kini diterapkan dalam desain arsitektur kontemporer dengan bantuan teknologi komputer dan alat-alat canggih.
Hasilnya adalah struktur yang lebih kuat, efisien, dan tetap estetis.
Tren desain arsitektur kontemporer juga menunjukkan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan.
Konsep green architecture atau arsitektur hijau mulai diterapkan di berbagai proyek pembangunan di Indonesia.
Ini termasuk penyematan elemen-elemen seperti taman atap, penggunaan panel surya, hingga pengelolaan air dan aliran udara yang lebih efisien.
Dengan memadukan prinsip-prinsip arsitektur tradisional yang selalu mempertimbangkan lingkungan, green architecture ini semakin menunjukkan relevansinya.
Tidak hanya pada bangunan rumah tinggal, tren ini juga terlihat pada bangunan komersil dan publik. Desain hotel, tempat ibadah, hingga pusat perbelanjaan banyak yang mengadopsi elemen-elemen tradisional.