Mohon tunggu...
Hadian Mukhlisha Irfani
Hadian Mukhlisha Irfani Mohon Tunggu... Arsitek - BIM and CPM Designer

Sebagai seorang yang sedikit mengerti tentang Teknik Sipil, dan terus berikhtiar menggeluti Spesialis "Building Information Modelling (BIM) Design dan Construction Project Management (CPM)". Saya terus belajar dan mencoba untuk menggabungkan ketepatan teknis dengan sentuhan artistik, dalam setiap proyek yang saya kerjakan. Tentu, dengan modal kejujuran dan integritas, dan saya selalu berusaha mendengarkan dan memahami kebutuhan 'klien' secara mendalam, sehingga dapat menciptakan konstruksi bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan nyaman untuk digunakan. Dengan komitmen terhadap kualitas dan kepuasan 'klien', saya bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan inspiratif bagi setiap orang yang menghuninya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengatasi Loss, Menggapai Gain: Waktu Terbaik dalam Mengimplementasikan Value Engineering (VE)

10 Agustus 2024   23:13 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dok. Pribadi (Dalam sebuah Seminar)

Oleh. Hadian M. Irfani

Value Engineering (VE) merupakan sebuah metodologi yang diberlakukan di bidang teknik sipil untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi dari sebuah proyek sambil meminimalkan biaya. Lebih dari sekadar upaya penghematan biaya, VE adalah pendekatan sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai sebuah proyek melalui analisis kritis terhadap fungsi dan biaya. Di Indonesia, penerapan Value Engineering semakin menjadi sorotan karena potensi penghematan dan peningkatan kualitas yang bisa didapatkan dari proyek-proyek konstruksi besar seperti pembangunan jalan tol, jembatan, dan gedung perkantoran.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), implementasi Value Engineering dapat menghasilkan penghematan biaya proyek hingga 15-20%. Data ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik VE sejak tahap awal perencanaan dan desain, kita bisa mengidentifikasi potensi penghematan yang signifikan tanpa mengorbankan kualitas dan fungsi dari proyek itu sendiri.

Penerapan Value Engineering di Indonesia sering kali dimulai pada tahapan perencanaan dan analisis, seperti yang ditunjukkan oleh diagram di atas. Pada tahapan ini, kontribusi VE lebih besar karena ada lebih banyak kesempatan untuk mengidentifikasi alternatif desain dan material yang lebih efisien dan hemat biaya. Dari perencanaan awal, skematik desain, hingga pengembangan desain, setiap langkah memiliki potensi penghematan yang maksimal jika Value Engineering diimplementasikan dengan benar.

Namun, penting untuk diingat bahwa efektifitas VE berkurang seiring berjalannya waktu proyek. Seperti yang diilustrasikan dalam diagram, keputusan VE yang diambil pada tahap pembangunan atau bahkan operasi dan pemeliharaan, meskipun masih mungkin menghasilkan penghematan, akan memiliki dampak yang jauh lebih kecil daripada yang diambil pada tahap awal. Oleh karena itu, penting bagi para profesional di bidang teknik sipil untuk menerapkan prinsip-prinsip VE sedini mungkin dalam siklus hidup proyek.

Dengan penerapan yang tepat, Value Engineering tidak hanya akan memperlihatkan pengurangan biaya, tapi juga meningkatkan nilai proyek secara keseluruhan melalui efisiensi fungsi dan penggunaan material yang lebih baik. Melalui studi kasus di berbagai proyek di Indonesia, kita dapat melihat betapa pentingnya metoda ini untuk diterapkan, baik itu dari segi penghematan biaya, peningkatan kualitas, maupun efisiensi waktu pengerjaan.

Sumber: intakindo.or.id
Sumber: intakindo.or.id

Net-Loss Vs Net-Gain

Value Engineering (VE) adalah metodologi yang terstruktur dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi produk atau proyek sambil menurunkan biaya tanpa mengurangi kualitas. Dalam konteks proyek konstruksi, VE memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa setiap elemen proyek memberikan nilai maksimal bagi investasi yang dikeluarkan. Melalui gambar yang diuji, kita bisa melihat bagaimana VE dapat memberikan potensi penghematan yang signifikan pada berbagai tahap siklus hidup bangunan.

Pada tahap awal proyek, yaitu tahap perencanaan dan analisis, penerapan VE memiliki potensi penghematan yang paling besar. Pada tahap ini, tim proyek memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk membuat perubahan desain tanpa biaya tambahan yang signifikan. VE bekerja dengan mengidentifikasi fungsi dasar proyek dan mengevaluasi berbagai cara alternatif yang lebih murah tetapi tetap memenuhi tujuan yang sama. Penghematan yang dicapai pada tahap ini bisa substansial karena masih ada banyak kebebasan untuk melakukan modifikasi.

Ketika proyek bergerak ke tahap perancangan skematik, VE tetap menawarkan penghematan yang besar. Berbagai alternatif desain masih bisa dieksplorasi dan dipertimbangkan. Oleh karena itu, melibatkan tim VE sesegera mungkin dalam proyek konstruksi adalah strategi yang disarankan. Penghematan biaya yang diidentifikasi dan diimplementasikan dalam tahap ini bisa memiliki dampak positif jangka panjang bagi keseluruhan biaya proyek.

Saat proyek masuk ke tahap pengembangan desain dan pembuatan gambar kerja, potensi penghematan mulai menurun, sebagaimana ditunjukkan pada diagram. Hal ini disebabkan oleh peningkatan komitmen terhadap keputusan desain yang sudah dibuat. Meskipun demikian, VE masih dapat memberikan manfaat dengan mengoptimalkan elemen-elemen individu dari desain tersebut.

Pada tahap dokumen konstruksi dan selama masa konstruksi itu sendiri, ruang lingkup VE menjadi lebih terbatas. Perubahan besar pada tahap ini bisa menjadi sangat mahal dan berpotensi menyebabkan penundaan proyek. Idealnya, penerapan VE sudah tidak dilakukan lagi pada tahap ini untuk menghindari risiko-risiko tersebut. Namun, fokus VE pada pengoptimalan metode konstruksi, penggunaan bahan, serta teknik implementasi masih bisa menawarkan efisiensi biaya.

Setelah konstruksi selesai, dalam tahap operasi dan pemeliharaan, VE lebih berperan dalam membantu mengurangi biaya operasional dan perawatan. Pada tahap ini, VE bisa digunakan untuk menentukan jadwal pemeliharaan yang optimal, penggunaan bahan yang memerlukan sedikit perawatan, dan implementasi metode hemat energi yang dapat memotong biaya operasional jangka panjang.

Secara teoritis, apabila VE diimplementasikan sejak dini pada proyek konstruksi, keuntungan bersih yang diperoleh bisa sangat signifikan, sebagaimana digambarkan dalam bayangan area net-gain pada diagram. Sebaliknya, mengabaikan VE atau menundanya hingga tahap-tahap berikutnya dapat menyebabkan hilangnya potensi penghematan dan bahkan mungkin mengakibatkan kerugian bersih seperti digambarkan dalam area net-loss pada diagram.

Untuk penerapan VE yang efektif, diperlukan kolaborasi intensif antar berbagai stakeholders proyek, termasuk perencana, arsitek, insinyur, dan kontraktor. Tim VE yang ideal harus memahami intrinsik proyek dan memiliki kemampuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif secara kritis guna memastikan proyek selalu berorientasi pada nilai maksimal.

Jadi, pada prinsipnya Value Engineering adalah alat yang sangat berharga dalam manajemen proyek konstruksi. Dengan menerapkan VE sejak tahap awal perencanaan hingga ke tahap pengembangan desain, proyek konstruksi dapat memaksimalkan penghematan biaya tanpa mengorbankan kualitas atau fungsi akhir bangunan. Penerapan VE yang konsisten dan strategis sepanjang siklus hidup proyek memastikan bahwa setiap keputusan desain dan konstruksi berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas proyek secara keseluruhan.

Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa kunci keberhasilan penerapan VE dalam proyek konstruksi terletak pada waktu pelaksanaannya. Dengan melakukan analisis VE pada waktu yang tepat, proyek konstruksi dapat memanfaatkan potensi penghematan maksimal dan menghindari potensi kerugian. Oleh karena itu, memastikan keterlibatan VE sejak tahap perencanaan adalah strategi kritis untuk mencapai hasil proyek yang optimal. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 10 Agustus 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun