Ketika proyek bergerak ke tahap perancangan skematik, VE tetap menawarkan penghematan yang besar. Berbagai alternatif desain masih bisa dieksplorasi dan dipertimbangkan. Oleh karena itu, melibatkan tim VE sesegera mungkin dalam proyek konstruksi adalah strategi yang disarankan. Penghematan biaya yang diidentifikasi dan diimplementasikan dalam tahap ini bisa memiliki dampak positif jangka panjang bagi keseluruhan biaya proyek.
Saat proyek masuk ke tahap pengembangan desain dan pembuatan gambar kerja, potensi penghematan mulai menurun, sebagaimana ditunjukkan pada diagram. Hal ini disebabkan oleh peningkatan komitmen terhadap keputusan desain yang sudah dibuat. Meskipun demikian, VE masih dapat memberikan manfaat dengan mengoptimalkan elemen-elemen individu dari desain tersebut.
Pada tahap dokumen konstruksi dan selama masa konstruksi itu sendiri, ruang lingkup VE menjadi lebih terbatas. Perubahan besar pada tahap ini bisa menjadi sangat mahal dan berpotensi menyebabkan penundaan proyek. Idealnya, penerapan VE sudah tidak dilakukan lagi pada tahap ini untuk menghindari risiko-risiko tersebut. Namun, fokus VE pada pengoptimalan metode konstruksi, penggunaan bahan, serta teknik implementasi masih bisa menawarkan efisiensi biaya.
Setelah konstruksi selesai, dalam tahap operasi dan pemeliharaan, VE lebih berperan dalam membantu mengurangi biaya operasional dan perawatan. Pada tahap ini, VE bisa digunakan untuk menentukan jadwal pemeliharaan yang optimal, penggunaan bahan yang memerlukan sedikit perawatan, dan implementasi metode hemat energi yang dapat memotong biaya operasional jangka panjang.
Secara teoritis, apabila VE diimplementasikan sejak dini pada proyek konstruksi, keuntungan bersih yang diperoleh bisa sangat signifikan, sebagaimana digambarkan dalam bayangan area net-gain pada diagram. Sebaliknya, mengabaikan VE atau menundanya hingga tahap-tahap berikutnya dapat menyebabkan hilangnya potensi penghematan dan bahkan mungkin mengakibatkan kerugian bersih seperti digambarkan dalam area net-loss pada diagram.
Untuk penerapan VE yang efektif, diperlukan kolaborasi intensif antar berbagai stakeholders proyek, termasuk perencana, arsitek, insinyur, dan kontraktor. Tim VE yang ideal harus memahami intrinsik proyek dan memiliki kemampuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif secara kritis guna memastikan proyek selalu berorientasi pada nilai maksimal.
Jadi, pada prinsipnya Value Engineering adalah alat yang sangat berharga dalam manajemen proyek konstruksi. Dengan menerapkan VE sejak tahap awal perencanaan hingga ke tahap pengembangan desain, proyek konstruksi dapat memaksimalkan penghematan biaya tanpa mengorbankan kualitas atau fungsi akhir bangunan. Penerapan VE yang konsisten dan strategis sepanjang siklus hidup proyek memastikan bahwa setiap keputusan desain dan konstruksi berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas proyek secara keseluruhan.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa kunci keberhasilan penerapan VE dalam proyek konstruksi terletak pada waktu pelaksanaannya. Dengan melakukan analisis VE pada waktu yang tepat, proyek konstruksi dapat memanfaatkan potensi penghematan maksimal dan menghindari potensi kerugian. Oleh karena itu, memastikan keterlibatan VE sejak tahap perencanaan adalah strategi kritis untuk mencapai hasil proyek yang optimal. Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 10 Agustus 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H