Mohon tunggu...
Hadian Mukhlisha Irfani
Hadian Mukhlisha Irfani Mohon Tunggu... Arsitek - BIM and CPM Designer (Mahasiswa Magister Teknik Sipil UII Yogyakarta)

Sebagai mahasiswa yang sedang belajar tentang Teknik Sipil, dan terus berikhtiar menggeluti Spesialis "Building Information Modelling (BIM) Design dan Construction Project Management (CPM)". Saya terus berusaha belajar dan mencoba untuk menggabungkan ketepatan teknis dengan sentuhan artistik, dalam setiap proyek yang saya pelajari. Tentu, dengan modal kejujuran dan integritas, dan saya lebih banyak mendengarkan dan memahami kebutuhan 'klien' secara mendalam, sehingga dapat merancang konstruksi bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan nyaman untuk digunakan. Dengan senantiasa komit terhadap kualitas dan kepuasan 'klien', saya selalu mencoba berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan inspiratif bagi setiap orang yang menghuninya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengatasi Loss, Menggapai Gain: Waktu Terbaik dalam Mengimplementasikan Value Engineering (VE)

10 Agustus 2024   23:13 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:26 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dok. Pribadi (Dalam sebuah Seminar)

Ketika proyek bergerak ke tahap perancangan skematik, VE tetap menawarkan penghematan yang besar. Berbagai alternatif desain masih bisa dieksplorasi dan dipertimbangkan. Oleh karena itu, melibatkan tim VE sesegera mungkin dalam proyek konstruksi adalah strategi yang disarankan. Penghematan biaya yang diidentifikasi dan diimplementasikan dalam tahap ini bisa memiliki dampak positif jangka panjang bagi keseluruhan biaya proyek.

Saat proyek masuk ke tahap pengembangan desain dan pembuatan gambar kerja, potensi penghematan mulai menurun, sebagaimana ditunjukkan pada diagram. Hal ini disebabkan oleh peningkatan komitmen terhadap keputusan desain yang sudah dibuat. Meskipun demikian, VE masih dapat memberikan manfaat dengan mengoptimalkan elemen-elemen individu dari desain tersebut.

Pada tahap dokumen konstruksi dan selama masa konstruksi itu sendiri, ruang lingkup VE menjadi lebih terbatas. Perubahan besar pada tahap ini bisa menjadi sangat mahal dan berpotensi menyebabkan penundaan proyek. Idealnya, penerapan VE sudah tidak dilakukan lagi pada tahap ini untuk menghindari risiko-risiko tersebut. Namun, fokus VE pada pengoptimalan metode konstruksi, penggunaan bahan, serta teknik implementasi masih bisa menawarkan efisiensi biaya.

Setelah konstruksi selesai, dalam tahap operasi dan pemeliharaan, VE lebih berperan dalam membantu mengurangi biaya operasional dan perawatan. Pada tahap ini, VE bisa digunakan untuk menentukan jadwal pemeliharaan yang optimal, penggunaan bahan yang memerlukan sedikit perawatan, dan implementasi metode hemat energi yang dapat memotong biaya operasional jangka panjang.

Secara teoritis, apabila VE diimplementasikan sejak dini pada proyek konstruksi, keuntungan bersih yang diperoleh bisa sangat signifikan, sebagaimana digambarkan dalam bayangan area net-gain pada diagram. Sebaliknya, mengabaikan VE atau menundanya hingga tahap-tahap berikutnya dapat menyebabkan hilangnya potensi penghematan dan bahkan mungkin mengakibatkan kerugian bersih seperti digambarkan dalam area net-loss pada diagram.

Untuk penerapan VE yang efektif, diperlukan kolaborasi intensif antar berbagai stakeholders proyek, termasuk perencana, arsitek, insinyur, dan kontraktor. Tim VE yang ideal harus memahami intrinsik proyek dan memiliki kemampuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif secara kritis guna memastikan proyek selalu berorientasi pada nilai maksimal.

Jadi, pada prinsipnya Value Engineering adalah alat yang sangat berharga dalam manajemen proyek konstruksi. Dengan menerapkan VE sejak tahap awal perencanaan hingga ke tahap pengembangan desain, proyek konstruksi dapat memaksimalkan penghematan biaya tanpa mengorbankan kualitas atau fungsi akhir bangunan. Penerapan VE yang konsisten dan strategis sepanjang siklus hidup proyek memastikan bahwa setiap keputusan desain dan konstruksi berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas proyek secara keseluruhan.

Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa kunci keberhasilan penerapan VE dalam proyek konstruksi terletak pada waktu pelaksanaannya. Dengan melakukan analisis VE pada waktu yang tepat, proyek konstruksi dapat memanfaatkan potensi penghematan maksimal dan menghindari potensi kerugian. Oleh karena itu, memastikan keterlibatan VE sejak tahap perencanaan adalah strategi kritis untuk mencapai hasil proyek yang optimal. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 10 Agustus 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun