"Kok ini hasil laboratorium Adrian?" tanya Amanda.
"Eh, ada lembaran lain," gumam Amanda.
Tempat duduk Amanda berguncang setelah membaca hasil laboratorium Sebastian dan Adrian. Kedua bola matanya berputar ke lembaran kertas itu secara bergantian.
Amanda kemudian memandangi dua pria muda itu bergantian. Ia menepuk-tepuk dadanya. Sekilas sudut matanya melihat dokter Isabela keluar dari ruang praktek.
"Isabel. Tunggu!" seru Amanda.
Bergegas Amanda menghampiri dokter Isabela, teman SMA dirinya dengan mama Adrian.
"Bagaimana mungkin Sebastian dan Adrian didiagnosis HIV? Mereka tidak mengkonsumsi narkotika," ucap Amanda.
"Mama. Tolong berhenti bertanya kepada dokter Isabel!" kata Sebastian.
"Kenapa?" tanya Amanda.
"Kami saling mencintai, Tante."
Kedua tangan Sebastian dan Adrian saling bertautan seperti meremas jantung Amanda. Wanita itu meraba dadanya. Tiba-tiba dunia tampak gelap bersama dengan tubuh ramping itu jatuh tersungkur.