Ada uang Abang disayang, tidak ada uang Abang ditendang.
Begitu bunyi ujar-ujaran yang kerapkali digunakan oleh banyak orang untuk menggambarkan dinamika kehidupan berumah tangga.
Bahwa, parameter bahagia dalam kehidupan rumah tangga itu hanya diukur dengan uang. Bila ada uang, rumah tangga jadi bahagia. Dan itu berlaku sebaliknya.
Meski, saya meyakini, masih banyak dari kita yang sudah berumah tangga, tidak melulu mengukur kebahagian hidup hanya dari punya duit berlimpah atau tidak.
Sebab, ada banyak hal lain yang bisa mendatangkan kebahagiaan. Seperti kesehatan, anak-anak yang baik, dan terpenting adalah sikap merasa cukup.
Saya mendadak teringat dengan kutipan tengil tersebut untuk menggambarkan respons warganet dalam menyikap penampilan pebulutangkis kita.
Bahwa, ketika pebulutangkis kita menang, maka akan disanjung dan dieluk-elukkan. Namun, ketika kalah, yang muncul adalah (katanya) kritikan tapi malah bernada cacian.
Meski, tidak semua warganet yang katrok seperti itu. Sebab, ada pula warganet dan badminton lovers yang bisa dewasa dalam menyikapi hasil apapun yang diraih pebulutangkis kita.
Beda nasib Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi di Thailand Open 2024
Ragam sikap warganet dalam merespons hasil di lapangan tersebut kembali muncul seiring hasil dari turnamen bulutangkis Thailand Open 2024 yang dimulai Selasa (15/5) kemarin.