Tidak ada yang tidak mungkin bila memang dipersiapkan dengan benar mulai sekarang.
Bahwa, PBSI sudah harus memetakan kembali potensi dan juga pekerjaan rumah yang harus dibenahi selepas penampilan tim Uber di Chengdu kemarin.
Untuk potensi, tunggal putri wajib terus diasah. Sebab, untuk bisa memenangi Piala Uber, tim wajib memiliki pemain tunggal yang kuat. Ini karena sektor tunggal tiga kali main.
Jadi, bila punya tiga pemain tunggal yang kuat, itu sudah memenuhi syarat juara.Â
Karenanya, Gregoria Mariska yang kini ada di ranking 9 dunia, performanya diharapkan bisa terus meningkat. Ester Nurumi, Komang Ayu, dan Ruzana harus terus diasah tampil di turnamen level Super 100.
Saya yakin, pengalaman tampil di pertandingan menentukan dengan tekanan besar di Piala Uber, akan membuat Ester, Komang, dan Ruzana bakal memiliki mental tanding yang lebih kuat.
PR kedua adalah memunculkan ganda putri kelas dunia.Â
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia, di awal mereka dipasangkan, langsung menggebrak.
Namun, performa mereka kini menurun. Terlepas dari cedera, permainan mereka juga mulai terbaca oleh lawan-lawan mereka.
Karenanya, Apriyani dan Fadia harus kembali ke performa yang membuat mereka sampai dijuluki Minionswati karena permainan menyerang mereka seperti halnya Minion--julukan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Lalu Lanny/Ribka dan Meylisa/Rose, juga Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang tidak dibawa ke Piala Uber 2024, wajib terus menaikkan level mereka.