KONON, dua tunggal putra terbaik Indonesia saat ini, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie memiliki garis nasib yang seperti pagi dan senja. Seperti kepingan mata uang yang berbeda sisi.
Maknanya, keduanya sangat jarang untuk meraih prestasi bagus bersama-sama. Yang sering terjadi adalah berkebalikan. Ketika Ginting tampil bagus di lapangan, Jonatan melempem.
Sebaliknya, ketika Jojo--panggilan Jonatan Christie tampil gemilang, giliran Ginting yang main out of form dl lapangan.
Situasi seperti itu kerapkali terjadi. Sampean (Anda) yang berstatus badminton lovers alias BL pastinya bisa meyebutkan di turnamen mana saja, Jojo dan Ginting meraih pencapaian yang seperti dua sisi mata uang.
Beda Nasib Ginting dan Jojo di Malaysia Open 2024
Seperti deja vu, penampilan Jojo dan Ginting yang seperti itu, kembali berulang di turnamen bulutangkis Malaysia Open 2024 yang dimulai Selasa (9/1) kemarin di Kuala Lumpur.
Keduanya meraih hasil berbeda di babak 32 besar hari pertama turnamen BWF World Tour level Super 1000 ini.
Jojo (26 tahun) yang bermain lebih dulu, di luar dugaan langsung tumbang usai kalah dari pemain India, Kidambi Srikanth. Sementara Ginting berhasil melenggang ke babak 16 besar.
Kekalahan Jojo itu memang di luar dugaan. Bisa-bisanya, Jojo yang menempati unggulan 6, langsung tersingkir. Meski memang Kidambi yang kini berusia 30 tahun, bukan lawan yang mudah.
Lima tahun silam, Kidambi pernah menjadi tunggal putra elit dunia dengan menjuarai beberapa turnamen Super Series. Kidambi Srikanth bahkan pernah menduduki ranking 1 dunia pada April 2018.