Hanya dalam empat hari, Timnas Indonesia harus dua kali mengakui keunggulan Timnas Libya dalam pertandingan uji coba menuju Piala Asia 2023.
Sempat unggul lebih dulu, Indonesia kalah 1-2 dari Libya dalam pertandingan uji coba kedua yang berlangsung di Antalya, Turki, Jumat (6/1) tadi malam.
Itu artinya, Timnas Indonesia yang kini menempati ranking 146 FIFA, kalah back to back dari Libya. Di pertandingan pertama Selasa (2/1) lalu, Tim Garuda kalah telak 0-4 dari tim asal Afrika berperingkat 120 FIFA ini.
Tentu saja, kalah beruntun dalam pertandingan uji coba bukanlah sebuah persiapan yang bagus jelang tampil di turnamen sebesar Piala Asia. Apalagi, Piala Asia 2023 kini sudah di depan mata. Enam hari lagi.
Tapi, meski kalah beruntun dari Libya, masih ada kabar bagus untuk Timnas Indonesia. Karena memang, seharusnya selalu ada blessing in disguise dalam momen seburuk apapun. Ada berkah terselubung.
Pun begitu dengan penampilan Timnas Indonesia, Jumat (5/1) malam. Ada plus minusnya bila dibandingkan dengan penampilan pertama pada Selasa lalu. Apa saja? Kita bahas plusnya dulu.
Pertahanan lebih solid, Jordi Amat kembali
Membandingkan skor 0-4 dan 1-2, mudah menyimpulkan bahwa Timnas Indonesia tampil lebih baik di laga uji coba rematch tadi malam. Utamanya kinerja para pemain bertahan di lini pertahanan. Terlepas masih ada momen buruk.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya yang memainkan dua bek tengah, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tadi malam memainkan trio Elkan Baggot, Jordi Amat, dan Rizky Ridho sebagai difensore alias pemain bertahan.
Ketiganya bermain cukup tenang. Utamanya Jordi Amat yang dipercaya menjadi kapten. Jordi yang di beberapa pertandingan sebelumnya--utamanya laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, disorot karena bikin blunder, tadi malam menunjukkan kapasitasnya sebagai bek yang bisa diandalkan. Plus, leadershipnya di lapangan.