Namun, dengan hasil itu, Shi Yuqi dan Axelsen-lah yang lolos dari Grup A. Posisi di klasemen Grup A sesuai urutan, Shi Yuqi, Axelsen, dan Ginting sama-sama meraih 2 poin.
Ketiganya memang saling mengalahkan. Head to head sama kuat. Tapi, selisih angka kemenangan (akumulasi poin menang dikurangi poin kalah) Ginting paling rendah, yakni minus 6. Sedangkan Shi Yuqi surplus 3 dan Axelsen surplus 29.
Jojo tertolong berkat dua kemenangan straight game
Malam harinya, giliran Jojo yang tampil menghadapi Li Shi Feng dari China.
Jojo, sang pengantin baru, yang di dua pertandingan sebelumnya menang straight game atas Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dan Anders Antonsen (Denmark), kali ini kalah dua game langsung 13-21, 18-21.
Di pertandingan Grup B sebelumnya, Antonsen mengalahkan Kunlavut 21-16, 21-11. Kunlavut, sang juara dunia 2023, kalah beruntun karena memang kondisinya belum pulih 100 persen dari cedera seperi yang ia sampaikan kepada awak media.
Dengan kombinasi hasil itu, jadilah Antonsen dan Jojo yang lolos ke semifinal. Sementara Li Shi Feng, tersingkir.
Antonsen, Jojo, dan Li Shi Feng juga sama-sama punya 2 poin. Tapi, selisih angka kemenangan Jojo (surplus) 13 lebih bagus dari selisih poin kemenangan Li Shi Feng yang surplus 4.
Beda nasib antara Ginting dan Jojo meski sama-sama meraih dua kemenangan, ada pada kemenangan yang mereka raih di dua pertandingan sebelumnya. Maksudnya bagaimana?
Ginting meraih dua kemenangan lewat rubber game (tiga game) yang selisih angka kemenangannya tipis. Sementara Jojo menang straight game dengan margin angka kemenangan yang lumayan besar. Utamanya saat menang 21-18, 21-8 atas Kunlavut.
Dan memang, turnamen BWF World Tour Finals ini unik, untuk tidak menyebut agak rumit dalam penentuan pemain yang lolos ke semifinal. Utamanya bila dibandingkan dengan turnamen BWF World Tour biasanya yang menerapkan sistem gugur. Bahwa, pemain yang menang langsung menapak ke babak berikutnya.