Panggung BWF World Tour Finals 2023 yang berlangsung di Hangzhou China, menyajikan cerita berbeda bagi dua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Sama-sama meraih dua kemenangan dan sama-sama meraih kekalahan di pertandingan terakhir penyisihan grup, Jumat (16/12) kemarin, tetapi Ginting dan Jojo--panggilan Jonatan Christie, mengalami nasib berbeda.
Jojo lolos ke semifinal. Sementara perjalanan Ginting terhenti di fase grup turnamen final BWF World Tour yang alur sistem pertandingannya memang dikemas berbeda dari turnamen-turnamen BWF World Tour lainnya.
Kok bisa begitu?
Petang kemarin, Ginting yang sudah meraih dua kemenangan (mengalahkan Kodai Naraoka dari Jepang dan Shi Yuqi dari China) bertemu pemain ranking 1 dunia asal Denmark, Viktor Axelsen di match terakhir Grup A.
Axelsen yang sebelumnya kalah dari Shi Yuqi dan menang atas Kodai, wajib mengalahkan Ginting bila ingin lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2023. Sementara Ginting, meski sudah mengantong dua kemenangan, juga wajib menang karena posisinya memang belum aman.
Sadar makna penting dari pertandingan ini, Ginting yang sebelumnya banyak kalahnya ketimbang menangnya bila bertemu Axelsen, bermain galak di game pertama. Dia mengambil game pertama dengan kemenangan 21-16.
Harusnya, kemenangan di game pertama ini membuat Ginting makin pede di game kedua. Namun, yang terjadi, Axelsen mengamuk. Dia menang 21-7 dan memaksakan rubber game. Dan di game ketiga, Axelsen--yang oleh badminton lovers dijuluki Alien, sulit dibendung. Ginting kalah 13-21. Ginting pun tersingkir.
Tersingkirnya Ginting tidak lepas dari pertandingan sebelumnya di Grup A antara Kodai Naraoka dan Shi Yuqi. Laga tersebut dimenangkan Shi Yuqi lewat rubber game 188-21, 23-21, 21-13.Â
Andai Kodai Naraoka yang menang, maka Ginting yang sudah punya 2 poin, bakal lolos ke semifinal.
Namun, dengan hasil itu, Shi Yuqi dan Axelsen-lah yang lolos dari Grup A. Posisi di klasemen Grup A sesuai urutan, Shi Yuqi, Axelsen, dan Ginting sama-sama meraih 2 poin.
Ketiganya memang saling mengalahkan. Head to head sama kuat. Tapi, selisih angka kemenangan (akumulasi poin menang dikurangi poin kalah) Ginting paling rendah, yakni minus 6. Sedangkan Shi Yuqi surplus 3 dan Axelsen surplus 29.
Jojo tertolong berkat dua kemenangan straight game
Malam harinya, giliran Jojo yang tampil menghadapi Li Shi Feng dari China.
Jojo, sang pengantin baru, yang di dua pertandingan sebelumnya menang straight game atas Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dan Anders Antonsen (Denmark), kali ini kalah dua game langsung 13-21, 18-21.
Di pertandingan Grup B sebelumnya, Antonsen mengalahkan Kunlavut 21-16, 21-11. Kunlavut, sang juara dunia 2023, kalah beruntun karena memang kondisinya belum pulih 100 persen dari cedera seperi yang ia sampaikan kepada awak media.
Dengan kombinasi hasil itu, jadilah Antonsen dan Jojo yang lolos ke semifinal. Sementara Li Shi Feng, tersingkir.
Antonsen, Jojo, dan Li Shi Feng juga sama-sama punya 2 poin. Tapi, selisih angka kemenangan Jojo (surplus) 13 lebih bagus dari selisih poin kemenangan Li Shi Feng yang surplus 4.
Beda nasib antara Ginting dan Jojo meski sama-sama meraih dua kemenangan, ada pada kemenangan yang mereka raih di dua pertandingan sebelumnya. Maksudnya bagaimana?
Ginting meraih dua kemenangan lewat rubber game (tiga game) yang selisih angka kemenangannya tipis. Sementara Jojo menang straight game dengan margin angka kemenangan yang lumayan besar. Utamanya saat menang 21-18, 21-8 atas Kunlavut.
Dan memang, turnamen BWF World Tour Finals ini unik, untuk tidak menyebut agak rumit dalam penentuan pemain yang lolos ke semifinal. Utamanya bila dibandingkan dengan turnamen BWF World Tour biasanya yang menerapkan sistem gugur. Bahwa, pemain yang menang langsung menapak ke babak berikutnya.
Tapi terlepas dari keunikan itu, dua tunggal putra Indonesia sudah tampil maksimal di turnamen pamungkas yang tidak semua pemain bisa tampil. Hanya delapan pemain dari masing-masing lima sektor yang bisa tampil. Yakni mereka yang poin akumulatifnya selama main di turnamen BWF World Tour 2023 paling tinggi.
Ya, Ginting, meski tersingkir, tetapi dia harus bangga dengan penampilannya di Hangzhou. Dia mampu menutup tahun ini dengan penampilan apik. Pecinta bulutangkis pastinya paham, penampilan Ginting sempat naik turun di sepanjang tahun ini. Terlebih setelah ditinggal sang ibunda berpulang.
Sementara Jojo akan melanjutkan penampilannya di babak semifinal yang dimainkan Sabtu (16/12). Hasil undian babak semifinal yang digelar tadi malam, Jojo bertemu Shi Yuqi. Sementara Axelsen jumpa Antonsen.
Dari beberapa kali menyaksikan permainan Jojo di tahun ini, ada aspek yang berbeda dari penampilannya di BWF World Tour Finals. Terlihat semangat dan daya juangnya lebih besar. Kalau kata warganet, Jojo mode nyari nafkah buat istri.
Selain itu, Jojo kini minim melakukan unforced error alias kesalahan sendiri. Mainnya lebih rapi. Sebab, dalam sistem reli poin, melakukan kesalahan sendiri berarti poin bagi lawan. Bila 10 kali salah sendiri, berarti 10 kali sedekah poin ke lawan.
Ah ya, dari enam wakil Indonesia yang main di BWF World Tour Finals 2023, hanya dua wakil yang berhasil lolos ke semifinal.
Selain Jojo, ada ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang juga tampil apik di turnamen ini setelah sempat mengalami 'roller coaster' dalam penampilan mereka di tahun 2023 ini. Beri doa terbaik untuk perjuangan Jojo dan Fajar/Rian di semifinal hari ini. Salam bulutangkis. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H