Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Cerita Kancil Selamat dari Maut dan Akhir Nasib Jerman di Piala Dunia 2022

28 November 2022   07:59 Diperbarui: 28 November 2022   20:00 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerman menolak pulang dini dari Piala Dunia 2022.

Untuk sementara, juara dunia empat kali ini selamat dari ancaman pulang cepat seperti di Piala Dunia 2018. Tapi, Jerman belum benar-benar selamat.

Saya mengandaikan situasi yang dihadapi Jerman di Grup E Piala Dunia 2022 kini seperti cerita dongeng si kancil.

Betapa kancil yang dikejar harimau di hutan, berhasil menyelamatkan diri dengan mengandalkan segala skillnya. Namun, untuk benar-benar selamat menuju daratan di seberang, dia harus melewati sungai yang ada buaya lapar.

Ya, seperti itu situasi yang kini dihadapi Jerman.

Pagi tadi, Jerman selamat dari kejaran banteng galak (bukan harimau) bernama Spanyol. Menanggung beban harus menang usai kalah dari Jepang di pertandingan pertama, Jerman menahan Spanyol yang di pertandingan pertamanya tampil buas dengan membantai Kosta Rika 7-0.

Andai Jerman kalah di pertandingan ini, apalagi dengan beberapa gol mendekati kekalahan Kosta Rika, mereka tinggal berharap keajaiban untuk tidak menyebut mereka sudah tamat.

Tapi, kabar Senegal, Iran, Argentina, dan Australia di grup lainnya yang berhasil move on setelah kalah di pertandinga pertama mereka, rupanya memberi motivasi ekstra Jerman.

Jerman meraih poin pertama di Piala Dunia 2022 tapi jadi juru kunci

Dan dini hari tadi, meski tidak diunggulkan karena sejumlah bursa unggulan lebih menjagokan Spanyol, Jerman memperlihatkan permainan cerdas di Al Bayt Stadium di Kota Al Khor.

Pelatih Jerman, Hans Dieter Flick melakukan perubahan di lini depan. Dia mencadangkan Kai Havertz dan memajukan Thomas Muller sebagai penyerang. Lalu, Ilkay Gundogan dimajukan sebagai 'pemain nomor 10'. Sementara posisi Gundogan sebagai gelandang 'tukang angkut air', diisi Leon Goretzka yang menemani Joshua Kimmich.

Duet Goretzka-Kimmich di lini tengah ini pernah menjadi andalan Flick saat membawa Bayern Munchen meraih semua gelar, termasuk Liga Champions di tahun 2020 silam.

Hasilnya, Jerman yang butuh menang, tampil menyerang. Sementara Spanyol, seperti biasa bermain sabar mengandalkan penguasaan bola.

Babak pertama berakhir tanpa gol. Meski, Jerman sebenarnya sempat mencetak gol lewat sundulan Antonio Rudiger memanfatakan tendangan bebas. Namun, gol itu dianulir karena pemain Jerman sebelumnya dalam posisi offside.

Di babak kedua, Jerman malah kebobolan lebih dulu.

Keputusan Pelatih Spanyol, Luis Enriqe memasukkan Alvaro Morata meggantikan calon menantunya, Ferran Torres, di menit ke-54, langsung terasa dampaknya. Morata membuat Spanyol unggul di menit ke-62, setelah memaksimalkan umpan Jordi Alba.

Tekanan pun menghantui Jerman. Terlebih setelah sejumlah peluang gagal dimaksimalkan. Salah satunya peluang Jamal Musiala di menit ke-72 yang bisa diblok kiper Spanyol, Unai Simon.

Dalam situasi nyaris frustrasi, Jerman akhirnya bisa bernafas lega.

Pemain pengganti, Niclas Fullkrug menyamakan skor. Baru masuk di menit ke-70 menggantikan Thomas Muller, Fullkrug mencetak gol di menit ke-83. Posisi saat dia mencetak gol ini persis dengan posisi Musiala saat mendapatkan peluang emas.

Setelah skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan. Jerman mendapatkan poin pertama mereka di Piala Dunia 2022.

Data statistik pertandingan menunjukkan, Jerman membuat 11 shots (tembakan ke gawang lawan) meski hanya tiga yang on target alias tepat mengarah ke gawang. Sementara Spanyol punya 7 shots dan tiga yang on target.

Data itu menunjukkan Jerman menghasilkan lebih banyak peluang ketimbang Spanyol. Sebab, mereka kalah jauh dalam ball possession, 35 persen berbanding 65 persen milik Spanyol tapi punya shots lebih banyak.

Tapi, hasil ini malah membuat Jerman yang sebelumnya ada di peringkat 3, kini berada di posisi juru kunci Grup E. Hal ini tidak lepas dari kemenanga Kosta Rika 1-0 atas Jepang, Minggu (27/11) malam.

Selengkapnya klasemen Grup E setelah berakhirnya pertandingan kedua, Spanyol masih memimpin klasemen Grup E dengan 4 poin. Disusul Jepang dan Kosta Rika dengan 3 poin. Dan Jerman berada di posisi juru kunci dengan 1 poin.

Jerman dan si kancil yang ingin selamat dari maut

Belum ada tim dari Grup E yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Siapa yang menjadi pemilik dua tiket lolos ke 16 besar, akan ditentukan di pertandingan terakhir pada 1 Desember nanti. Jerman akan menghadapi Kosta Rika. Sementara Spanyol bertemu Jepang. Dua laga ini akan digelar bersamaan.

Nah, situasi inilah yang saya maksud mirip pengandaian dongeng kancil. Dia selamat dari maut ketika lepas dari kejaran harimau eh banteng. Tapi lantas harus menghadapi buaya untuk bisa menyeberangi sungai dengan selamat menuju seberang.

Maknanya, Jerman masih punya peluang lolos ke babak 16 besar. Namun, peluang mereka yang terkecil dibandingkan tiga tim Grup E lainnya. Bahkan, nasib Jerman bergantung pada tim lainnya.

Hitung-hitungannya begini. Apabila Jerman menang atas Kosta Rika, poin mereka menjadi 4 poin. Namun, itu belum membuat Thomas Muller dkk lolos.

Sebab, Jerman masih harus menunggu hasil pertandingan Spanyol vs Jepang. Andai Jepang yang punya 3 poin, bisa mengalahkan Spanyol, Jerman bakal out.

Sebab, bila Jepang menang, maka Jepang akan menjadi juara Grup E dengan meraih 6 poin. Sementara Spanyol yang sudah punya 4 poin, diuntungkan agregat gol yang jauh lebih baik dari Jerman. Kecuali bila Jerman bisa menang minimal 7-0 atas Kosta Rika.

Bagaimana bila Spanyol mengalahkan Jepang?

Inilah satu-satunya harapan Jerman untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Bahwa, mereka menang atas Kosta Rika dan Spanyol mengalahkan Jepang.

Bila situasinya seperti itu, maka Spanyol akan menjadi juara grup dengan 6 poin. Sementara  dan Jerman akan menjadi runner-up dengan 4 poin.

Pertanyaannya, apakah Spanyol mau mengajak Jerman 'secara gratisan' ke babak 16 besar?

Siapa tahu Spanyol bermain imbang dengan Jepang. Sebab, hasil imbang sudah cukup bagi Spanyol untuk lolos dengan 5 poin. Sedangkan Jepang akan punya 4 poin dan agregat gol 0.

Cerita selanjutnya, tergantung Jerman sendiri. Bila mereka mengalahkan Kosta Rika, terlebih dengan banyak gol, Jerman yang akan lolos. Sebab, meski sama-sama punya 4 poin dengan Jepang, Jerman bakal unggul agregat gol.

Bila seperti itu, Jerman harus bersyukur karena aturan di Piala Dunia 2022, bila ada dua atau tiga yang memiliki poin sama, maka agregat gol yang menjadi rujukan. Jadi bukan head to head. Kalau semisal head to head, Jerman bakal terbentur kekalahan dari Jepang.

Di cerita dongeng, kancil dengan cerdik mengelabui buaya ketika dirinya meminta bantuan untuk menyeberangi sungai. 

Berhadapan dengan maut, dia bilang kepada buaya, buat apa memangsa dirinya yang kecil. Sementara, bakal ada mangsa yang lebih besar dari dirinya, akan segera menyeberangi sungai. Dengan cara itu, kancil selamat dari maut.

Mungkinkah Jerman bakal benar-benar selamat dalam artian bisa lolos ke babak 16 besar Piala Dunia?

Ah, menarik ditunggu hasil akhir persaingan di Grup E yang benar-benar ketat dan mendebarkan. Selamat beraktivitas di awal pekan. Salam.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun