Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harus Diakui, 'Spanyol Rasa Barcelona' Memang Mengerikan

24 November 2022   07:50 Diperbarui: 24 November 2022   15:36 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanyol mengawali penampilan di Piala Dunia 2022 dengan kemenangan 7-0 atas Kosta Rika di Grup E/Foto: Kompas.com


Ada banyak yang meragukan Spanyol akan bisa melangkah jauh di Piala Dunia 2022 setelah Pelatih Luis Enriqe mengumumkan 26 pemain yang dibawanya ke Qatar pada pekan lalu.

Warganet menyoroti keputusan Luis Enrique yang lebih memilih membawa pemain-pemain Barcelona dan mengabaikan beberapa pemain senior.

Bek senior, Sergio Ramos yang musim ini kembali tampil solid di Paris Saint Germain, tidak diajak. Begitu juga gelandang senior asal Liverpool, Thiago Alcantara, tidak ikut dibawa. 

Termasuk dua kiper top yang bermain di Liga Inggris, David de Gea (Manchester United) dan Kepa Arrizabalaga (Chelsea), tidak dipilih Enrique. Dia malah membawa David Raya, kiper dari tim kurang tenar di Premier League, Burnley.

Kata warganet, mentang-mentang Luis Enrique merupakan eks pemain dan pelatih Barcelona, maka dia membuat Spanyol menjadi rasa Barcelona.

Namun, banyak orang rupanya pendek ingatan.

Bahwa sebelumnya, tim Spanyolnya Luis Enrique dengan skuad yang tidak jauh beda, mampu tampil hebat di Piala Eropa 2020 lalu. Spanyol mampu melaju ke semifinal sebelum kalah adu penalti dari Italia yang akhirnya jadi juara.

Bila di Piala Eropa 2020 lalu, timnya Enrique ini bisa dibilang baru mekar. Maka di Piala Dunia 2022 ini, Spanyol sudah lebih matang dan berpengalaman. Mereka siap meledak.

Terlepas dari itu, sebenarnya tidak ada yang salah ketika Luis Enrique membawa beberapa pemain dari satu klub. Selama mereka memang layak. Selama keputusan itu bisa dipertanggungjawabkan dengan hasil bagus di lapangan.

Pemain-pemain Barcelona jadi tulang punggung Spanyol

Dan, dini hari tadi, Luis Enrique membuka mata para peragu Spanyol yang meragukan skuad La Furia Roja bakal berumur pendek di Piala Dunia 2022 ini.

Tampil setelah kabar mengejutkan tumbangnya Jerman dari Jepang, Spanyol mampu memperlihatkan penampilan berkelas di pertandingan awal mereka di Grup E Piala Dunia 2022.

Spanyol tanpa ampun memberondong gawang Kosta Rika tujuh gol tanpa balas di pertandingan yang baru berakhir, Kamis (24/11) dini hari tadi.

Skor 7-0 yang terjadi di Al Thumama Stadion di Doha, Qatar ini menjadi kemenangan terbesar Spanyol di Piala Dunia sekaligus kemenangan dengan skor paling telak sejauh ini di Piala Dunia 2022. Mengalahkan kemenangan Inggris 6-2 atas Iran.

Kemenangan ini layak disebut sebagai pembuktian Luis Enrique bahwa dirinya tidak keliru dalam pemilihan pemain yang dibawanya ke Piala Dunia 2022. Utamanya dalam hal koneksi emosionalnya dengan Barcelona.

Luis Enrique memainkan lima pemain Barcelona sebagai starter di daftar starting XI dalam skema menyerang 4-3-3 yang membuat Spanyol tampil ganas.

Di lini serang, Enrique memainkan Marco Asensio, Ferran Torres, dan Dani Olmo yang sudah menjadi pemain kesayangannya sejak di Piala Eropa 2020 lalu. Ketiganya mencetak gol.

Di tengah, trio gelandang asal Barcelona, Sergio Busquets, Pedri, dan Gavi, diandalkan Enrique untuk menjalankan tugas sebagai pembagi bola dan pengatur permainan Spanyol. Hasil kinerja mereka terlihat dari permainan mengalir Spanyol yang lembut tapi sangat mematikan.

Di lini pertahanan, kwartet Cesar Azpilicueta, Aymeric Laporte, Rodri, dan Jordi Alba tampil solid menjaga gawang Spanyol yang dikawal Unai Simon tetap clean sheet alias tidak kebobolan.

Pilihan Enrique memainkan Rodri sebagai bek tengah, cukup unik. Sebab, di klubnya, Manchester City, Rodri biasa dimainkan sebagai gelandang bertahan oleh Pep Guardiola. Apalagi, Enrique masih punya Pau Torres dan Eric Garcia di posisi bek tengah.

Toh, dengan gawang Spanyol tidak kebobolan, bahkan Kosta Rika tidak mampu melakukan satupun shots on goal, keputusan Enriue untuk memainkan Laporte dan Rodri itu layak diapresiasi.

Di pertandingan yang kick off nya dimulai pukul 23.00 WIB ini, Spanyol memang memperlihatkan permainan yang enak ditonton.

Permainan umpan-umpan pendek yang dikreasi trio Busquets-Pedri-Gavi menjadi nafas serangan Spanyol. Mengalir lancar lantas menjadi beberapa peluang. Spanyol sudah unggul di menit ke-11 lewat gol apik Dani Olmo.

Di menit ke-21, kombinasi Barcelona-Real Madrid menjadi gol kedua Spanyol. Umpan matang dari Jordi Alba langsung dicocor oleh Marco Asensio lewat tendangan first time.

Berselang 10 menit kemudian, Spanyol mendapatkan penalti setelah Jordi ALba dijatuhkan Duarte. Penalti Ferran Torres membuat Spanyol unggul 3-0 hingga akhir babak pertama.

Meski sudah unggul nyaman, gelombang serangan Spanyol rupanya belum berhenti di babak kedua.

Di menit ke-54, Ferran Torres yang merupakan calon menantu Luis Enrique, mencetak gol keduanya. Spanyol pun unggul 4-0 .Tiga menit kemudian, Torres ditarik keluar digantikan Alvaro Morata.

Di menit ke-74, Gavi yang baru berusia 18 tahun, mencetak gol cantik usai meneriam sodoran Morata. Bola tendangannya sempat membentur tiang gawang sebelum menjadi gol.

Pemain pengganti, Carlos Soler yang masuk menggantikan Pedri di menit ke-57, juga ikut mencetak gol di menit ke-90.

Meski sudah memasuki masa injury time, malam kelam bagi kiper Kosta Rika, Keylor Navas yang sudah kemasukan enam gol, ternyata belum berakhir. Morata memaksa Navas memungut bola dari gawangnya untuk ketujuh kalinya di pertandingan ini.

Spanyol berpeluang besar menuju babak 16 besar

Lucunya, warganet menyebut Kosta Rika melakukan kesalahan besar mengenakan jersey warna putih ketika menghadapi Spanyol yang dihuni pemain-pemain Barcelona.  Busquets dkk jadi mengira mereka sedang menghadapi Real Madrid. 

Apalagi, kiper Kosta Rika, Keylor Navas juga pernah cukup lama bermain di Real Madrid. Ada-ada saja ulikan ala warganet.

Tetapi yang jelas, kemenangan 7-0 atas Kosta Rika ini menjadi start hebat bagi Spanyol di Piala Dunia 2022.

Tim juara dunia 2010 ini tidak hanya menampar para peragu mereka sebelum turnamen dimulai. Tetapi Spanyol kini layak dimajukan sebagai kandidat juara ketika beberapa tim besar tampil melempem di turnamen ini.

Kemenangan atas Kosta Rika juga menjadi bekal sempurna bagi Spanyol untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Menariknya, Spanyol akan menghadapi Jerman di pertandingan kedua Grup E pada 28 November mendatang.

Tadi malam, Jerman yang sempat unggul lebih dulu, takluk dari Jepang 1-2.

Kekalahan ini membuat Jerman kini berada pada situasi terdesak. Mimpi buruk Piala Dunia 2018 ketika tim juara dunia empat kali ini out di babak grup, kembali membayangi.

Ya, Jerman kini terancam pulang lebih awal di Piala Dunia 2022.

Satu-satunya cara bagi Jerman untuk menghidupkan peluang lolos ke babak berikutnya adalah harus menang saat melawan Spanyol. Sebab,di pertandingan lainnay di match 2 nanti, Jepang diprediksi bisa mengalahkan Kosta Rika.

Tapi tunggu dulu, Spanyol yang penampilannya sedang on fire, jelas lebih punya peluang menang ketimbang Jerman yang tadi malam tidak tampil istimewa.  Apalagi, bila menang atas Jerman, maka Spanyol dipastikan akan lolos ke babak 16 besar. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun