Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Skuad Mewah Prancis di Piala Dunia 2022, Melawan Kutukan Juara Bertahan di Qatar

10 November 2022   11:01 Diperbarui: 10 November 2022   17:41 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan pengalamannya, Karim Benzema bakal menjadi andalan lini depan Prancis di Piala Dunia 2022/Kompas.com

Empat gelandang lainnya yang dibawa Deschamps yakni duo pemain tengah Marseille, Matteo Guendouzi dan Jordan Veretout, serta Adrien Rabiot (Juventus), dan Youssouf Fofana (AS Monaco).

Enam nama gelandang Prancis itu mayoritas merupakan gelandang pekerja. Bukan pemain tengah dengan kemampuan skill aduhai yang dalam bahasa Italia disebut dengan fantasista.

Dan memang, Prancis sekarang tidak punya pemain dengan tipikal 'nomor 10' yang memiliki skill keren dan visi menyerang brilian seperti dulu mereka punya Youri Djorkaeff, Robert Pires, dan tentu saja Zinedine Zidane.

Meski, sebenarnya enam gelandang itu tidak akan menjadi masalah bagi Prancis.

Sebab, Deschamps selama ini lebih sering bermain dengan skema 4-2-3-1 yang hanya membutuhkan dua gelandang bertahan.  Sisanya, tiga pemain serang yang dua diantaranya penyerang sayap serta penyerang tengah.

Prancis melawan kutukan juara bertahan

Di Piala Dunia 2022, Prancis tergabung di Grup D bersama Australia, Denmark, dan Tunisia.  Karim Benzema dkk akan menghadapi Australia di pertandingan pertama pada 22 November mendatang.

Di atas kertas, Prancis dengan pemain-pemain yang dibawa Deschamps, seharusnya bisa lolos ke babak 16 besar.

Namun, ada kutukan juara bertahan di Piala Dunia. Itu bila mengacu pada nasib yang dialami Italia di Piala Dunia 2010, Spanyol di Piala Dunia 2014 dan Jerman di Piala Dunia 2018. Mereka datang dengan status juara bertahan tapi langsung tersingkir di fase grup.

Prancis pun pernah mengalaminya di Piala Dunia 2002 lalu. Datang sebagai juara bertahan, Prancis yang dihantam friksi internal tim, kala itu langsung out setelah menjadi juru kunci Grup A.

Meski, kutukan itu tidak berlaku bagi Brasil di Piala Dunia 2006 yang melaju hingga ke perempat final sebelu dihentikan Prancis lewat pertunjukan masterpiece dari Zinedine Zidane.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun