Lalu di Pot 3 ada juara Piala Afrika 2021, Senegal. Lalu Serbia, Polandia, Jepang, Iran, Maroko, Tunisia, dan Korea Selatan.
Kemudian di Pot 4 ada Ekuador, Arab Saudi, Ghana, Kamerun, Kanada, dan tiga slot yang masih diperebutkan oleh delapan tim. Yakni Wales menunggu lawan antara Ukraina/Skotlandia. Lalu Selandia Baru/Kosta Rika, dan Peru/Australia/Uni Emirat Arab.
Nah, satu grup di Piala Dunia nanti akan diisi empat tim dari perwakilan Pot 1, Pot 2, Pot 3, dan Pot 4.
Pelatih Belanda merasa akan satu grup dengan Qatar
Dari gambaran itu, Belanda harus bersiap bila langsung menghadapi lawan berat di fase grup. Semisal bila satu grup dengan Brasil, lalu Senegal, atau Kamerun.
Tentu, itu akan membuat Belanda harus berjuang keras bila ingin lolos ke babak knock out.
Meski sebenarnya, tergabung di grup neraka bukan hal baru bagi Belanda di Piala Dunia. Dalam sejarahnya, tim runner-up tiga kali Piala Dunia (1974, 1978, 2010) ini sudah beberapa kali menghuni grup keras.
Salah satunya, Tim Oranye pernah merasakannya di Piala Dunia edisi 2014 di Brasil. Masih segar dalam ingatam, kala itu, Belanda satu grup dengan juara bertahan Spanyol, lalu Chile, dan Australia.
Hebatnya, Belanda menyapu bersih tiga pertandingan alias meraih hat-trick menang.
Termasuk di laga pertama saat menghajar Spanyol 5-1 dan menjadi revanas final Piala Dunia 2010. Satu dari lima gol Belanda ke gawang Spanyol merupakan gol ikonik di Piala Dunia 2014 yang dicetak Robin van Persie lewat sundulan gaya lumba-lumba.
Kala itu, Belanda dilatih oleh Louis Van Gaal yang kini kembali dipercaya melatih Tim Oranye.