Ya, pertandingan di Westenergie Sporthalle tadi malam memang seperti deja vu bagi Jojo dan Li Si Feng. Ini merupakan ulangan final Thomas Cup pada Oktober 2021 lalu yang berlangsung di Aarhus, Denmark.
Kala itu, Jonatan bertemu Li Si Feng di game ketiga ketiga Indonesia sedang unggul 2-0 dan butuh satu kemenangan lagi untuk membawa pulang Piala Thomas.
Sampeyan mungkin masih ingat, Jojo--panggilan Jonatan, bisa mengalahkan Li Shi Feng lewat rubber game. Jojo menang 21-14, 18-21, 21-14. Indonesia pun juara.
Nah, melawan Li Si Feng (22 tahun) tadi malam, Jonatan seperti kembali merasakan nuansa final Piala Thomas. Betapa tidak, dia harus kembali bermain rubber game.
Untungnya, Jojo kembali menang dalam waktu 1 jam 19 menit. Menariknya, skornya mirip dengan final Piala Thomas silam.
Jojo unggul 21-16 di game pertama. Namun, dia kalah 18-21 di game kedua. Di game penentuan, dia menang 21-15. Mirip kan dengan skor di final Piala Thomas?
Sebelumnya, pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari menang mudah 21-10, 21-6 atas ganda senior Selandia Baru, Oliver Leydon-Davis/Anona Pak.
Sementara pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sempat dibuat dag dig dug saat melawan ganda Denmark,Jeppe Bay Madsen/Lasse Molhede. Fajar/Rian yang jadi unggulan 4, menang ribber game 21-14, 9-21, 21-14.
Membaca peluang Jojo dkk ke perempat final
Lalu, bagaimana peluang Jojo dkk di pertandingan nanti malam untuk lolos ke perempat final?
Ibarat main game, ketika naik ke level berikutnya, tingkat kesulitannya lebih rumit dibandingkan level sebelumnya. German Open pun demikian.
Dilansir dari bwfworldtour.bwfbadminton.comLawan-lawan yang akan dihadapi Jonatan dkk di babak 16 besar bakal lebih berat dibandingkan di babak awal.