Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyaksikan Ricky Kambuaya, Serasa Melihat Aura Ricky Kaka

31 Januari 2022   17:35 Diperbarui: 31 Januari 2022   22:31 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teladan tentang etos kerja, kegigihanm dan fighting spirit yang membuatnya menjadi pemain kesayangan Pelatih Shin Tae-yong.

Di laga ini, coach Shin melakukan enam pergantian di starting XI dibandingkan saat melawan Timor-Leste pada tiga hari sebelumnya. Beberapa pemain inti di laga pertama seperti Evan Dimas, Irfan Jaya, Edo Febriansyah, dan Dedik Setiawan, 'tergusur'.

Tapi tidak dengan Kambuaya. Posisinya sebagai mesin serangan di lini tengah Indonesia, tidak tergantikan.

Dan, Kambuaya membayar kepercayaan Shin Tae-yong dengan permainan berkelas.

Ketika beberapa pemain permainannya nampak menurun dibandingkan dengan yang mereka perlihatkan di Piala AFF lalu, Kambuaya tetap konsisten. Dia kembali mencetak gol seperti melawan Timor-Leste 27 Januari lalu.

Dia tak pernah main loyo. Istilah Suroboyo, dia anti bermain klemar-klemer. Sebaliknya, permainannya di lapangan selalu bertenaga. Penuh semangat.

Tahu-tahu ada di kotak penalti lawan, lantas membantu pertahanan. Bahkan, meski posisinya sebenarnya agak ke dalam, dia mampu mencipta assist dan mencetak gol.

Tidak hanya soal permainan, penampilan Kambuaya seperti menjadi tutorial bagaimana pemain bintang harus bersikap di lapangan.

Meski mendapatkan banyak puja-puja selepas penampilan hebatnya di Piala AFF lalu, Kambuaya tidak berubah. Dia tidak neko-neko. Tetap kalem di lapangan. Kalem tapi mematikan.

Melihat Kambuaya, kita serasa melihat kembali pemain karismatik di Timnas.

Seperti dulu kita melihat gelandang elegan yang juga mantan kapten Timnas, Fachry Husaini. Atau juga seniornya di Persebaya, Uston Nawawi yang haus gol di timnas. Juga Firman Utina yang jago mencetak gol dari lini kedua pernah didaulat jadi pemain terbaik di Piala AFF 2010.

Serasa melihat Ricky Kaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun