Kita ingat, tiga dari empat penyerang di Timnas, yakni Kushedya Yudho, Dedik Setiawan, Hanis Saghara, tidak mampu mencetak gol. Hanya Ezra Walian yang bisa mencetak gol.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong bahkan sempat mengeluhkan kualitas penyerang lokal. Ketajaman Samsul bisa menjadi solusi tim Garuda yang memiliki gaya permainan mirip dengan Persebaya.
Kebetulan, akhir Januari ini akan ada agenda FIFA Match Day. Bila terus konsisten mencetak gol, bukan tidak mungkin Samsul akan kembali menghuni Timnas.
Dalam wawancara dengan Persebaya.id, Samsul menyebut sebagai pesepak bola di Indonesia, jadi pemain timnas merupakan hal yang sakral baginya.
"Tujuan pemain sepak bola pasti ingin ke timnas. Namun, kita tahu bukan masalah saya siap atau tidak. Namun, yang jelas, saya harus punya kualitas yang lebih, yang memadai dan membuat saya layak berada di sana," ujarnya.
Ah, yang jelas, ketajaman Samsul yang sudah mencetak 6 gol di Liga 1 musim ini, bisa menjadi motivasi bagi para penyerang lokal yang masih berusia muda.
Apa iya, penyerang lokal kita yang usianya masih muda, yang secara stamina lebih bugar, malah kalah gacor dari penyerang gaek yang sebentar lagi akan berusia 37 tahun.
Mereka seharusnya termotivasi untuk berlatih lebih keras lagi. Bila perlu menambah porsi latihan sendiri. Latihan shooting. Meningkatkan boday balance. Serta, perlu untuk lebih tenang, jeli, dan mematikan kala mendapatkan peluang.
Semoga teladan Samsul Arif, bisa menjadi inspirasi bagi penyerang-penyerang muda Indonesia. Kita berharap, Tim Garuda memiliki penyerang yang bisa menjadi 'mesin gol'. Bukan malah merindu gol.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H