Ketika memutuskan berangkat, Ahsan dan Hendra pasti menyadari turnamen ini tidak akan sama seperti beberapa tahun dulu. Sebab, mereka akan bertanding di bawah kekhawatiran merebaknya virus Omicron.
Dalam wawancara dengan media seperti dikutip dari badmintak_con, Ahsan menyebut kekhawatiran terhadap virus itu pasti ada. Tapi, mereka memang sudah niat untuk berangkat.
"Jadi kami prepare seperti jaga keseharan dan protokol-protokol yang akan dijaga banget. Kami harus masuk tanggal 7 Januari dan mainnya 11 Januari," ujar Ahsan.
Lalu, bagaimana peluang mereka?
Dikutip dari Metasatu.com yang melansir dari bwfworldtour.bwfbadminton.com, The Daddies--jululan Hendra/Ahsan, menjadi unggulan 1 di sektor ganda putra. Pasangan juara dunia tiga kali ini berpeluang meraih gelar di awal tahun 2022.
Sebab, selain Indonesia, beberapa negara yang memiliki ganda putra ranking 10 dunia seperti Jepang, Taiwan, Tiongkok dan negara Eropa, juga tidak mengirimkan wakilnya ke turnamen ini.
Pesaing berat Hendra/Ahsan adalah pasangan tuan rumah, Satwiksaira Rankireddy/Chirag Shetty yang menjadi unggulan 2. Lalu ada ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang merupakan unggulan 3.
Bila 'sesuai skenario', Hendra/Ahsan bisa bertemu Rankireddy/Shetty di babak final. Itu akan menjadi final menarik. Dua pasangan beda generasi dengan tipikal bermain menyerang.
Bagi Hendra/Ahsan, tampil di India Open 2022 akan menjadi kesempatan besar untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya demi tetap mempertahankan ranking BWF mereka.
Hingga kini, Hendra/Ahsan ada di peringkat 2 di bawah juniornya, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Peringkat itu bertahan sejak Agustus 2019 silam.
Namun, posisi mereka rawan tergeser oleh ganda Taiwan peraih medali emas Olimpiade 2020, Lee Yang/Wang Chi-lin. Pasalnya, mereka hanya berselisih 1502 poin dari Lee/Wang.