Jadi, seandainya Indonesia bisa mengalahkan Thailand di final pertama pada Rabu (29/12) lalu, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan pun tidak akan bisa juara tahun 2021 ini.
Sebab, mereka masih harus bermain di final kedua akan digelar di tahun berikutnya. Tahun 2022.
Ya, inilah turnamen (bukan kompetisi) sepak bola paling lama sepanjang sejarah yang dimainkan di planet ini.
Sebab, pertandingan babak penyisihan dan semifinal serta final pertama digelar pada tahun 2021, sementara laga final kedua dimainkan di tahun berikutnya. Tahun 2022.
Tiga Skenario Indonesia di Final leg II
Pertandingan final yang digelar dua kali ini memang terbilang absurd. Aneh. Entah, pihak penyelenggara Piala AFF berkiblat ke kompetisi mana ketika mulai memberlakukan final leg II mulai 2004 silam.
Lha wong final Piala Asia dan Piala Dunia digelar sekali. Bahkan, Liga Champions yang memberlakukan pertandingan leg pertama dan leg kedua di babak gugur, tetapi laga final tetap digelar sekali.
Konon, alasannya demi untuk 'keadilan'. Maksudnya, dua tim yang tampil di final supaya sama-sama merasakan nikmatnya menjadi tuan rumah. Termasuk suporternya dan medianya.
Lalu, bagaimana peluang Indonesia saat kembali menghadapi Thailand di final II Sabtu (1/1/2022) malam?
Bicara peluang, menurut saya ada tiga 'skenario' yang akan dirasakan Asnawi cs di final nanti. Tiga kemungkinan itulah yang akan dialami Indonesia di akhir final kedua nanti.
Apa saja?