Tanpa adanya Kento Momota yang tidak tampil, juga dua andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, plus pemain senior China, Chen Long, persaingan di tunggal putra memang terbuka.
Terlebih kini dengan tumbangnya Axelsen yang diunggulkan juara. Chou Tien-chen dari Taiwan yang jadi unggulan 4 juga sudah tereliminasi di putaran kedua.
Menariknya, India mendominasi perempat final tunggal putra dengan mengirimkan tiga wakilnya. Selain Prannoy HS yang jadi lawan Loh Kean Yew, India juag diwakili Lakshya Sen.
Kemarin, Sen, anak muda berusia 20 tahun ini mengalahkan pemain top asal Guatemala, Kevin Cordon yang namanya melejit di Olimpiade 2020 lalu usai berhasil menembus semifinal. Sen menang 21-13, 21-8. Di perempat final, Sen akan menghadapi pemain China, Zhao Junpeng.
Lalu ada Srikanth Kidambi (29 tahun), pemain unggulan 12 yang kemarin mengalahkan Lu Guangzu dari China lewat straight game 21-10, 21-15.
Srikanth yang pada 2018 lalu pernah menduduki ranking 1 dunia tapi kini ada di ranking 15, penampilannya mulai membaik. Dia akan bejumpa pemain Belanda, Mark Caljouw di perempat final.
Pertandingan perempat final lainnya menghadirkan 'big match' saat Andres Antonsen dari Denmark menghadpai tunggal putra andalan Malaysia, Lee Zii Jia.
Ya, menarik ditunggu siapa dari delapan nama tersisa di tunggal putra yang akan menjadi juara di Kejuaraan Dunia tahun ini.
Namun, saya tidak akan terkejut bila ternyata Loh Kean Yew mampu menembus babak final dan bahkan juara. Karena memang, penampilannya sedang OP.
Ah ya, sekadar menambahkan informasi, Indonesia sudah sangat lama tidak punya juara dunia di nomor tunggal putra. Terakhir adalah Taufik Hidayat yang jadi juara dunia tahun 2005 atau 16 tahun lalu. Kala itu, Taufik mengalahkan Lin dan 15-3, 15-7 di final.
Salam bulutangkis.