Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Beda Nasib Viktor Axelsen-Kevin Cordon dan Kejuaraan Dunia 2021 yang Serasa Sepi

14 Desember 2021   08:58 Diperbarui: 14 Desember 2021   21:36 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang terjadi, permainan permainan Loh semakin mengganas. Sementara Axelsen seringkali melakukan kesalahan sendiri yang dalam sistem rally poin tentu saja menghasilkan poin bagi lawan. Loh memenangi game ketiga 21-6. Dia pun lolos ke babak 32 besar.

Loh Kean Yew bisa melangkah jauh

Kemenangan telak Loh Kean Yew (24 tahun) itu boleh jadi karena dia sudah paham permainan Axelsen. Maklum, pertengahan tahun ini, dia pernah menjadi teman berlatih Axelsen di Dubai.

Tentu saja, tumbangnya Axelsen di putaran pertama ini menjadi kejutan besar. Apalagi, nama Low Kean Yew bahkan tidak masuk dalam daftar 16 pemain unggulan tunggal putra.

Tapi memang, permainan Low (24 tahun) sepanjang tahun ini menunjukan peningkatan luar biasa dibanding sebelumnya. Dia mampu menembus persaingan level elit tunggal putra dunia.

Pada pekan awal November lalu, dia menjadi juara Hylo Open Super 500 di Jerman dengan mengalahkan tunggal putra terbaik Malaysia saat ini, Lee Zii Jia.

Lalu, pada akhir November lalu, dia mampu mencapai final Indonesia Open 2021 Super 1000 di Bali. Dia menjadi runner-up setelah kalah rubber game dari Axelsen. Kini, dia mampu membalas kekalahan dari Axelsen itu di Kejuaraan Dunia.

Merujuk pada pencapaian itu, kemenangan Loh atas Axelsen jelas bukan kejutan sesaat. Sebaliknya, Loh yang kini menempati ranking 22 dunia, bisa melangkah jauh di turnamen tahunan BWF paling bergengsi ini.

Sebab, beberapa pemain top dunia tidak tampil. Sebut saja unggulan 1 asal Jepang, Kento Momota dan juga pemain senior China, Chen Long. Termasuk dua tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Meski, masih ada nama-nama tenar seperti Anders Antonsen (Denmark) yang menjadi unggulan 3, lalu Chou Tien-chen (Taiwan) yang menjadi unggulan 4, juga Lee Zii Jia dari Malaysia yang menjadi unggulan 6.

Jalan Loh Kean Yew untuk melangkah jauh di turnamen tahunan BWF paling bergengsi ini terbuka lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun