Bila sampeyan tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik padahal digaji, tentu sampeyan salah.
Tapi, kalau ingin mendapatkan bonus, kita harus melakukan lebih dari pekerjaan standar sesuai gaji kita.
Tukang laundry yang jujur
Lalu, apa korelasi antara cerita tiga pelayan yang menyajikan juice orange itu tersebut dengan tukang laundry yang saya singgung di awal tulisan?
Sebagai pengguna jasa laundry, utamanya khusus untuk menyetrika baju (karena untuk cuci kering selama ini dilakukan sendiri), saya punya pengalaman beberapa kali berganti-ganti menggunakan jasa mereka.
Ada yang karena alasan tempatnya dekat rumah. Ada yang cepat kerjaannya. Ada pula yang bagus ngemasin pakaian setelah disetrika. Harum pula.
Tentu itu bagus. Dia melaksakan tugasnya dengan baik. Tapi, itu memang sudah tugasnya jasa laundry bukan? Sebagai pengguna jasa, kita membayar untuk itu. Anggap saja itu seperti pelayan A tadi.
Karenanya, meski bagus, pelayanan seperti itu terbilang biasa. Sebab, tukang laundry lainnya juga banyak yang menawarkan keunggulan sama seperti itu. Karenanya, bisa saja orang berpaling ke tukang laundry lainnya yang pelayannya dirasa lebih oke.
Selain karena pelayanan yang bagus dan hasilnya memuaskan, ada pula jasa laundry yang mau 'jemput bola'. Mereka menyediakan nomor WhatsApp yang bisa di-WA kapan saja.
Pelanggan tak perlu repot telpon apalagi mendatangi ke tempatnya. Mereka siap mengambil pakaian yang akan dilaundry sekaligus mengantarnya di rumah pelanggannya bila sudah selesai.
Jasa laundry yang begini tentu lebih disukai oleh pelanggan. Saya yakin, banyak pelanggan yang loyal menggunakan jasa mereka. Anggap saja itu bonus bagi mereka.