Puncak nestapa, Barcelona 'turun kelas' ke Europa League
Dan di Liga Champions edisi musim 2021/22 ini, Barcelona seperti merasakan puncak dari serangkaian nestapa yang mereka alami.
Dini hari tadi waktu Indonesia, tim juara Liga Champions lima kali ini dipastikan gagal lolos ke babak knock out 16 besar. Barcelona tersingkir di fase grup.
Harus menang bila ingin lolos, Barcelona lagi-lagi tak berdaya di hadapan Bayern Munchen. Mereka kalah 0-3 di Allianz Arena pada matchday terakhir Grup E, Rabu (8/12) malam waktu Eropa.
Sebelum laga, Pelatih Barcelona, Xavi Hernadez sempat berupaya memotivasi pemain-pemainnya dengan menyebut timnya tidak perlu keajaiban di Allianz Arena. Xavi pede, Barcelona bisa mengalahkan Bayern di kandangnya.
Namun, gol-gol dari Thomas Muller di menit ke-43, Leroy Sane di menit ke-43, dan Jamal Musiala di menit ke-62, menamatkan harapan pendukung Barcelona.
Meski kalah, Barcelona sebenarnya masih bisa berharap lolos bila pesaing terdekat, Benfica, gagal menang saat menjamu Dynamo Kiev. Namun, Benfica ternyata menang 2-0 di waktu hampir bersamaan.
Dengan komposisi hasil itu, Benfica-lah yang menemani Bayern Munchen lolos ke babak 16 besar. Bayern jadi juara grup dengan selalu menang dalam 6 pertandingan. Benfica jadi runner-up dengan 8 poin.
Sementara terpaku di peringkat 3 dengan 7 poin. Sesuai aturan UEFA, tim peringkat 3 dalam fase grup Liga Champions akan 'turun kelas' tampil di Europa League, kompetisi 'kelas dua' di Eropa.
Barcelona masih punya peluang juara di kompetisi Eropa
Tampil di Europa League tentu sebuah kemunduran bagi tim sekelas Barcelona yang selama bertahun-tahun tampil di Liga Champions, jadi favorit juara, dan bahkan jadi juara di tahun 2006, 2009, 2011, dan 2015 (plus juara 1992).