Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jorginho, Pelajaran "Gelas Kosong", dan Perlunya Pemutakhiran Kemampuan

15 November 2021   08:17 Diperbarui: 15 November 2021   16:33 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau terus belajar. Terus berusaha meng-update kemampuannya agar lawan kembali kebingungan membaca tendangannya.

Bila upaya pemutakhiran (up-grade) kemampuan itu tidak dilakukannya, dia bisa kehilangan kepakarannya. Pelatih Italia, Roberto Mancini, bisa saja tidak lagi menjadikannya sebagai eksekutor penalti.

Jorginho sebenarnya sudah menyampaikan permintaan maaf. Tetapi memang, dengan tiga kali beruntun gagal penalti, sejumlah pihak mulai hilang kepercayaan padanya.

Bahkan, Presiden klub Napoli, Aurelio De Laurentiis blak-blakan menyebut Jorginho bukan sosok pengambil penalti yang oke. Dia berpendapat, eksekusi penalti timnas Italia lebih baik diberikan kepada bintang Napoli, Lorenzo Insigne.

Tentu, semua keputusan kembali pada Roberto Mancini. Semisal bila di laga melawan Irlandia Utara nanti, Italia kembali mendapat 'hadiah' penalti, entah apakah Mancini tetap percaya pada Jorginho atau menunjuk pemain lain.

Andai tetap Jorginho yang maju, tentu itu akan menjadi pertaruhan besar baginya. Bila berhasil, beban dan sorotan padanya akan mereda. Namun, bila kembali gagal, bisa saja dia mengundurkan diri sebagai penendang penalti.

Dari situasi yang dialami Jorginho, kita bisa mengambil pelajaran perihal perlunya terus belajar, mau 'mengosongkan gelas', dan meng-up grade keilmuan. Sebab, bila tidak, bersiaplah dikalahkan zaman yang sebelumnya sampeyan (Anda) kalahkan.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun