Sebagai informasi, final di Hylo Open tadi malam merupakan final ke-33 bagi The Minnions di level Super Series dan World Tour. Dari 33 kali final itu, 28 di antaranya berakhir di podium juara.
Rinciannya, Marcus dan Kevin meraih 10 gelar dan 2 kali runner up di Super Series plus 18 gelar dan 3 kali runner-up di level BWF World Tour.
Memang, beberapa ganda putra top dunia tidak ikut tampil Hylo Open 2021 meskipun levelnya kini Super 500. Seperti ganda putra Taiwan peraih medali emas Olimpiade, Lee Yang/Wang Chi lin yang kini ada di ranking 3 dunia.
Juga ganda putra top Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, ataupun ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang mengalahkan Marcus/Kevin di perempat final Olimpade 2020.
Namun, ketidakhadiran ganda putra top dunia itu tidak lantas mengurangi makna gelar yang diraih Marcus/Kevin. Pencapaian mereka harus tetap diapresiasi. Bukan malah ketika juara dianggap biasa saja, tetapi ketika gagal malah dihujat. Karena di turnamen level apapun, tidak mudah untuk jadi juara.
Ya, buang anggapan bahwa masa kerjayaan Marcus/Kevin sudah habis ataupun berharap mereka dipisah saja seperti celetukan beberapa warganet ketika mereka meraih hasil buruk di Olimpiade lalu.Â
Sebab, mereka masih bisa meraih prestasi gelar demi helar. Marcus (30 tahun) dan Kevin (26 tahun) masih bisa lebih lama menjadi world number one.
Bahwa, permainan Marcus/Kevin telah kembali. Pecinta bulutangkis Indonesia tentu berharap, level kepercayaan diri dan permainan Marcus/Kevin tetap berada pada standar mereka. Standar sebagai pasangan nomor 1 dunia.
Terpenting lagi, setelah jadwal tur Eropa yang super padat, pekan ini mereka bisa beristirahat beberapa hari.Â
Mereka harus memulihkan kondisi sebelum kembali tampil di Indonesia Masters 2021 di Bali pada pekan depan. Sebagai juara bertahan, Marcus/Kevin tentu ingin mempertahankan gelarnya. Salam.