Saking mendebarkannya, banyak teman mengaku sulit tidur ketika malam sebelum wawancara keesokan paginya. Mereka merasa overthinking mengandaikan performanya selama proses interview.
Pasalnya, wawancara kerja dianggap sebagai jalan pembuka masa depan. Bila proses wawancaranya dilalui dengan oke, besar kemungkinan akan diterima di tempat kerja yang diinginkan.
Nah, menurut penuturan beberapa teman dan juga pengalaman pribadi, ketika wawancara kerja, ada 'pertanyaan sensitif' yang ingin dihindari. Mereka seolah tidak mau bersinggungan dengan bagian tersebut. Tidak mau membahasnya.
Tapi ya, bila ada pertanyaan seputar bagian tersebut dari para pewawancara kerja, tentu harus dijawab. Apa iya ketika wawancara kerja kita berujar "no comment" ketika mendapat pertanyaan.
Cemas image buruk karena berpindah-pindah kerja
Salah satu 'pertanyaan sensitif' saat wawancara kerja adalah bagian tentang pengalaman menjadi 'nomaden pekerjaan' alias senang berpindah-pindah tempat kerja.
Para pencari kerja bukan hanya mereka yang baru lulus kuliah (fresh graduate) ataupun mereka yang belum pernah bekerja.
Ada juga yang memiliki pengalaman seringkali berpindah-pindah tempat kerja. Karena beragam alasan, mereka mengambil keputusan mundur dari tempat kerjanya. Lalu berpindah bekerja di tempat lainnya.
Bagi sebagian orang, mereka yang pernah bekerja di banyak tempat, dianggap memiliki pengalaman. Mereka pernah merasakan nuansa bekerja di beberapa tempat. Itu bisa menjadi nilai plus.
Namun, bagi sebagian orang lainnya, bila seringkali berpindah kerja, yang bersangkutan bisa dianggap kurang memiliki loyalitas dalam bekerja ataupun kurang 'tabah' menghadapi tantangan.
Umumnya, olehpara pencari kerja alias job seeker, pengalaman pernah bekerja di beberapa perusahaan/instansi itu, meski dalam durasi tidak lama, akan dicantumkan dalam curriculum vitaenya.