Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Galaknya Siti Fadia/Ribka Sugiarto, Masa Depan Ganda Putri Indonesia Cerah

6 November 2021   06:05 Diperbarui: 6 November 2021   06:22 18644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva (kiri) dan Ribka Sugiarto lolos ke semifinal Hylo Open 2021 Jerman/Foto: badmintonindonesia.org/Kompas.com

Kemenangan atas Stoeva bersaudara itu bukan kebetulan. Bukan karena ganda Bulgaria ini sedang tampil buruk. Tetapi Fadia dan Silva yang memang sedang tampil on fire.

Faktanya, di putaran kedua Hylo Open, Kamis (4/11) malam, Fadia dan Ribka kembali tampil galak. Bahkan kali ini lebih galak.

Adalah ganda Denmark, pasangan Natasja P. Anthonisen/Clara Graversen yang menjadi korban kegalakan mereka. Fadia dan Ribka menang dua game dengan skor 21-5, 21-11 hanya dalam waktu 22 menit.

Permainan Fadia dan Ribka keluar maksimal. Fadia piawai meng-cover area belakang lapangan plus smas-smash tajam yang kerapkali menjadi poin. Sementara Ribka yang lebih banyak di depan, permainan drop shot nya semakin cantik, secantik parasnya.

Fadia dan Ribka telah melakoni proses panjang

Tidak sekali ini, Fadia dan Ribka tampil bagus. Pekan lalu, di French Open 2021, keduanya juga tampil lumayan oke.

Mereka mampu mengalahkan ganda putri andalan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang menjadi unggulan 8 dengan skor 21-12, 23-21 di putaran kedua.

Di Piala Sudirman 2021 lalu, Pearly/Thinaah sempat merepotkan Greysia/Apriyani Rahayu meski akhirnya ganda peraih medali emas Olimpiade ini menang rubber game. Situasi itu berulang di putaran pertama Denmark Open. Greysia/Apriyani susah payah mengalahkan mereka lewat rubber game.

Ketika melawan Fadia/Ribka yang sama-sama tenaga muda, Pearly (21 tahun) dan Tinaah (23 tahun) ternyata tak berkutik. Bukan tidak mungkin, mereka bakal jadi musuh bebuyutan di masa depan.

Di French Open itu, Fadia/Ribka terhenti di perempat final usai kalah dari ganda kuat Korea unggulan 2, Kim So-yeong/Kong Hee-yong. Itupun dengan skor lumayan ketat, 19-21, 14-21.

Tetapi memang, melihat penampilan apik Fadia/Ribka sekarang tidak terlalu mengejutkan. Sebab, potensi mereka memang sudah terlihat sejak beberapa tahun lalu. Lantas, mereka menjalani proses panjang dengan bermain bareng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun