Dilansir dari Bored Panda, ada banyak kota di dekat pantai terancam tenggelam di tahun 2050 jika masalah iklim terus memburuk. Salah satunya bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Uni Emirat Arab yang sekelilingnya digenangi air laut yang naik ke daratan.
Namanya gambaran masa depan, itu belum terjadi. Tapi, bagaimana bila itu hanya soal waktu. Termasuk kemungkinan kota-kota di Indonesia di dekat pantai juga akan tenggelam dalam puluhan tahun mendatang.
Apalagi, kita tidak bisa menutup mata dan telinga, suhu dunia kini terus meningkat. Jika tidak ada aksi yang dilakukan bersama-sama, kita utamanya anak-anak yang kelak jadi pewaris bumi, akan menghadapi bencana tak terbayangkan.
Mengenalkan NZE kepada anak-anak
Pendek kata, melibatkan anak-anak dalam mendukung tercapainya Net-Zero Emissions bukanlah pelanggaran. Tapi sudah seharusnya dilakukan. Dimulai.
Lalu, bagaimana cara mengenalkan NZE kepada anak-anak sekaligus mengajak mereka ikut terlibat?
Ada banyak ragam cara yang bisa dilakukan oleh orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki pendekatan berbeda. Cara paling mudah bisa dengan memanfaatkan media yang mudah mereka pahami.
Bisa dengan mengajak mereka melihat konten video perihal ajakan mewujudkan NZE melalui youtube. Lantas, menceritakan ulang kepada mereka sebelum tidur
Bukankah anak-anak paling senang ketika mendengarkan cerita dari ayahnya ataupun menonton video bersama? Bahkan, itu akan meresap dalam ingatan mereka.
Dulu, saya menjadikan film animasi Wall-E untuk membangun kesadaran anak-anak terkait pentingnya penanganan sampah.
Kita tahu, film animasi yang berkisah tentang robot penata sampah itu mengambil latar cerita ketika bumi dipenuhi sampah. Tak ada lagi manusia. Bahkan, tak ada tanaman. Yang ada hanya tumpukan sampah.