Mengenalkan Net-Zero Emissions (NZE) kepada anak-anak yang masih bersekolah di sekolah dasar mungkin terdengar nggak nyambung.
Anak-anak seusia mereka dirasa masih sulit memahami emisi karbon dan dampak jahatnya terhadap perubahan iklim. Mereka dianggap belum waktunya dilibatkan dalam upaya mendukung NZE.
Padahal, ketika NZE ditarget tercapai paling lambat pada tahun 2060, kita sebenarnya bicara tentang kehidupan 'para pewaris bumi' yang perlu diselamatkan. Anak-anak dan cucu-cucu kita.
Sebab, 40 tahun mendatang, mereka-lah yang akan merasakan dampak dari keberhasilan mewujudkan NZE ini.
Untuk itu, anak-anak harus dikenalkan pada NZE. Mereka perlu diajak menjadi bagian dari upaya mendukung NZE. Jangan menganggap NZE nggak relate dengan usia anak-anak.
Soal nggak nyambung karena dianggap belum waktunya, saya teringat saat film The Day of Tomorrow tayang 2004 silam. Ada banyak orang cemas ketika menonton gambaran bencana masa depan akibat cuaca ekstrem.
Tapi, tidak sedikit yang menyebut film yang diangkat dari buku The Coming Global Superstorm itu hanya menakut-nakuti. Bilapun benar terjadi, bencana itu dianggap masih jauh.
Padahal, bilapun fiksi, filmnya Roland Emmerich perihal efek perubahan iklim itu seharusnya menjadi iling-iling. Pengingat.
Bahwa, sebagai warga bumi, bila kita enggan bergerak mendukung NZE, bencana menyeramkan di masa depan akan benar terjadi. Bahkan, bisa jadi sudah dekat.
Seperti Jumat (22/10) kemarin, saya merinding ketika membaca berita dan melihat gambaran dari peneliti Climate Central perihal penampakan dunia di tahun 2050 mendatang.