Bagi sebagian warga yang tinggal di kawasan perumahan, ada satu momen 'menakutkan' yang paling mereka hindari.
Bukan momen dipungut iuran untuk kebersihan dan keamanan. Lha wong kebanyakan kemampuan ekonomi warganya menengah ke atas. Membayar iuran bukan hal sulit. Toh itu manfaatnya kembali kepada mereka sendiri.
Momen yang bikin takut adalah ketika pemilihan ketua RT. Ketika ada woro-woro agar warga menghadiri rapat di balai ataupun ruang fasum untuk memilih ketua RT.
Bila ada undangan seperti itu, hampir pasti yang datang hanya sedikit saja. Mungkin tidak sampai separoh total jumlah warga yang menghuni lingkungan perumahan tersebut.
Ada yang mendadak beralasan pulang larut malam dari kantor. Ada yang mengirim share loc di grup WhatsApp bahwa dirinya sedang berada di luar kota.
Atau mungkin ada yang tengah berada di luar Bumi karena sedang menginspeksi planet Mars hehe.
Malah, seorang teman di kantor dulu sengaja menginap di kantor. Dia enggan pulang ke rumah. Sebab, malam itu ada pemilihan ketua RT. Dia diusung tetangganya untuk jadi ketua tapi tidak berkenan.
Maka, cara terbaik untuk menghindari rapat itu adalah dengan tidak pulang ke rumah. Sebab, bila pulang ke rumah, dia cemas bila dijemput dan dipaksa datang ke rapat.
Dia berpikir, dengan tidak menghadiri rapat, tentu dirinya tidak akan dipilih jadi pengurus.