Jerman menjadi negara pertama yang lolos ke Piala Dunia 2022 ketika babak kualifikasi masih menyisakan 2 pertandingan.
Mengapa Jerman bisa langsung tampil gagah setelah sempat terpuruk?
Padahal, pemain-pemain Jerman masih sama seperti di kualifikasi Maret lalu ketika mereka kalah dari Macedonia Utara.
Karena Flick berhasil memberikan kesegaran bagi Jerman yang permainannya 'sudah terbaca' oleh lawan-lawannya karena sudah terlalu lama dilatih Loew.
Ibarat seorang manajer baru yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan, dia datang membawa ide-ide segar yang membuat anak buahnya kembali bersemangat. Anak buahnya pun kembali bersemangat bekerja dan membuat pencapaian terbaik.
Tak hanya itu, sebagai orang baru, Flick juga menjadikan manajer sebelumnya sebagai mentor.
Dia sadar, Loew, sang manajer lama yang juga pernah menjadi atasannya, pasti memiliki lebih banyak pengalaman dan ilmu untuk membantu memilih kebijakan yang bisa dilanjutkan dan diubah demi kebaikan bersama.
Hal itu diaplikasikannya dengan tetap membawa pemain-pemain lama yang menjadi 'anak emas' Loew seperti Manuel Neuer dan Thomas Muller.
Tapi, dia juga membawa pemain-pemain baru berusia muda seperti Jamal Musiala (18 tahun), Karim Adeyemi (19 tahun), ataupun bek berusia 21 tahun, Nico Schlotterbeck.
Hasilnya langsung nyata. Dari lima pertandingan sejak dirinya menangani Tim Panser, Jerman selalu dibawanya menang dengan bisa membuat 18 gol dan hanya kemasukan satu gol.
Satu hal mencolok dari penampilan Jerman bersama Flick, penyerang Timo Werner memperlihatkan kemampuannya dalam memanfaatkan peluang. Striker asal Chelsea ini selalu mencetak gol di empat laga dari lima pertandingan bersama Flick.