Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Thailand Kuat di Nomor Tunggal, Begini "Skenario" Tim Uber Indonesia di Perempat Final

14 Oktober 2021   09:32 Diperbarui: 15 Oktober 2021   05:21 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan ganda putri Tim Uber Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi harapan Indonesia saat melawan Thailan di babak perempat final Piala Uber 2020. Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Tim putri Indonesia akan menghadapi lawan berat di perempat final Piala Uber 2020 yang digelar di Aarhus, Denmark.

Hasil undian tadi malam mempertemukan tim Uber Indonesia berjumpa dengan Thailand.

Laga perempat final ini akan digelar Kamis (14/10) malam pukul 19.00 waktu Denmark atau tengah malam waktu Indonesia dan masuk Jumat (15/10) dini hari.

Hasil undian lainnya di perempat final Piala Uber 2020, di pool atas  mempertemukan Jepang melawan India dan Korea melawan Denmark. Sementara di pool bawah ada China melawan Chinese Taipei (Taiwan). Indonesia melawan Thailand juga di pool bawah.

Artinya, seandainya bisa mengatasi Thailand, maka tim Uber Indonesia akan bertemu pemenang laga China vs Taiwan.

Thailand lawan berat?

Ya, Thailand akan menjadi lawan berat. Dalam beberapa tahun terakhir, bulutangkis Thailand berkembang pesat di sektor putri. Utamanya dengan kemunculan beberapa tunggal putri yang masuk ranking 15 besar dunia.

Di Piala Uber 2018 lalu, Thailand yang bermain di rumahnya sendiri, tampil di final untuk kali pertama sepanjang sejarah partisipasi mereka.

Di Piala Uber tahun ini, Thailand juga tampil luar biasa.

Berada di Grup B bersama India, Spanyol, dan Skotlandia, Ratchanok Intanon dan kawan-kawan selalu menang sempurna 5-0. Thailand tidak pernah kehilangan satu game pun.

Thailand mengawali perjuangan di Piala Uber 2020 dengan menang 5-0 atas Skotlandia (10/10), lalu menang 5-0 atas Spanyol (12/10). Dan terakhir, di laga perebutan juara grup, Thailand mengandaskan India juga dengan skor 5-0.

Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi harapan Indonesia saat melawan Thailand di perempat final Piala Uber/IJnanesh salian/badminton photo
Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi harapan Indonesia saat melawan Thailand di perempat final Piala Uber/IJnanesh salian/badminton photo

Thailand kuat di nomor tunggal

Tetapi memang, tim Uber Indonesia tidak bisa memilih lawan. Dengan lolos sebagai runner-up Grup A di bawah Jepang, tim Uber Indonesia harus siap bertemu tim-tim yang menjadi juara grup.

Calon lawan Indonesia adalah Thailand, Korea, dan China. Semuanya susah. Akhirnya Thailand yang berjumpa dengan Indonesia. Tentu saja, Greysia Polii dan kawan-kawan harus siap.

Nah, meminjam filosofi Sun Tzu di Art of The War, salah satu kunci kemenangan dalam peperangan adalah mengenali calon lawan.

Karenanya, bila  ingin mengalahkan Thailand dan lolos ke semifinal, Indonesia tentu harus mengenal A sampai Z calon lawannya itu.

Di Piala Uber 2020, Thailand sangat kuat di nomor tunggal. Salah satu yang terkuat. Sebab, mereka punya lima pemain tunggal putri yang kualitasnya oke.

Kekuatan di nomor tunggal inilah yang menjadi bekal utama Thailand. Sebab, Piala Uber memainkan tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda.

Tunggal pertama mereka, Ratchanok Intanon (26 tahun) saat ini menempati ranking 6 dunia. Lalu, Pornpawee Chochuwong (23 tahun) ini ada di ranking 10.

Kemudian ada Busanan Ongbamrungphan (25 tahun) ada di ranking 25. Juga pemain ranking 31, Phittayaporn Chaiwan (20 tahun) dan Supanida Katethong (23 tahun) yang kini berada di ranking 33.

Dengan memiliki beberapa pemain tunggal oke, Thailand enak mengatur siapa yang akan tampil.

Seperti di fase grup, Ratchanok Intanon bahkan sama sekali tidak dimainkan. Entah karena menghemat tenaganya atau bermasalah dengan kebugarannya.

Saat melawan Skotlandia, Thailand memainkan Pornpawee sebagai tunggal pertama diikuti Busanan dan Phittayaporn. Komposisi pemain tunggal putri tersebut  dimainkan Thailand saat mengalahkan Spanyol.

Saat melawan India, Phittayaporn diistirahatkan. Supanida yang dimainkan sebagai tunggal ketiga. Sementara Pornpawee dan Busanan menjalankan tugasnya sebagai tunggal pertama dan tunggal kedua dengan baik.

Melawan Indonesia, Intanon kemungkinan akan dimainkan melawan Gregoria Mariska Tunjung. Mereka sering bertemu di turnamen BWF World Tour dan Gregoria selalu kesulitan menang atas Intanon.

Sementara untuk tunggal putri kedua, Putri Kusumawardhani diharapkan tampil on fire saat menghadapi Pornpawee. Lantas, tunggal putri ketiga sepertinya diisi Ester Nurumi dan akan melawan Busanan.

Putri Kusumawardhani diharapkan tampil on fire saat menghadapi Thailand/badminton photo
Putri Kusumawardhani diharapkan tampil on fire saat menghadapi Thailand/badminton photo

'Skenario' bagi Indonesia agar lolos ke perempat final

Lalu, bagaimana peluang Indonesia menghadapi Thailand di perempat final nanti?

Merujuk kekuatan Thailand di nomor tunggal, harapan bagi tim Uber Indonesia adalah memaksimalkan dua nomor ganda. Lantas, mencoba mencuri satu kemenangan di nomor tunggal.

Syukur-syukur bila tunggal putri Indonesia mampu membuat kejutan dashyat di perempat final nanti.

Bila begitu, pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akan menjadi harapan utama untuk meraih poin.

Pasangan peraih medali emas Olimpiade 2020 yang kini menempati ranking 6 dunia ini kemungkinan akan berjumpa ganda putri terbaik Thailand, Jongkolphan Kititharakul dan Rawinda Prajongjai. Pasangan yang sama-sama berusia 28 tahun ini kini ada di ranking 8 dunia.

Di Piala Uber 2020, Jongkolphan/Rawinda bermain terus di tiga pertandingan fase grup dan selalu menang. Karena memang tidak mendapati lawan sepadan. Sementara Greysia/Apriyani hanya bermain sekali saat menang atas Jerman di game pertama.

Di atas kertas, Greysia/Apriyani bisa menang. Mereka pernah dua kali mengalahkan Jongkolphan/Rawinda di final India Open 2018 dan Thailand Open di awal tahun 2020.

Nah, yang mendebarkan adalah pertemuan ganda putri kedua Indonesia, Siti Fadia Silva (20 tahun)/Ribka Sugiarto (21 tahun) yang kini ada di ranking 34, melawan pasangan Sapsiree Taerattanachai (29 tahun) dan Puttita Supajirakul (25 tahun) yang kini ada di ranking 22.

Semoga saja, Fadia/Ribka yang tampil lumayan oke saat melawan ganda Jepang di pertandingan terakhir fase grup (12/10), bisa tampil 'meledak' di perempat final nanti.

Andai dua nomor ganda bisa diambil Indonesia, kita tinggal berharap tunggal putri bisa mengambil poin kemenangan.

Gregoria mungkin akan berat menang atas Ratchanok, meskipun peluang menang tetap ada.

Putri KW-lah yang diharapkan bisa tampil bagus. Semoga dia bisa menyumbang poin kemenangan. Atau, siapa tahu Ester bisa menjadi pahlawan bila penentuan pemenang harus ditentukan di game kelima.

Toh, di pertandingan babak gugur seperti ini, bukan lagi soal ranking pemain ataupun head to head. Tapi lebih pada kesiapan mental tanding. Siapa yang paling siap mengatasi tekanan di lapangan.

Saya yakin, Greysia Polii dan kawan-kawannya, semuanya ingin menampilkan permainan terbaiknya di perempat final nanti demi bisa membawa Indonesia lolos ke semifinal.

Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun