Bila begitu, pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akan menjadi harapan utama untuk meraih poin.
Pasangan peraih medali emas Olimpiade 2020 yang kini menempati ranking 6 dunia ini kemungkinan akan berjumpa ganda putri terbaik Thailand, Jongkolphan Kititharakul dan Rawinda Prajongjai. Pasangan yang sama-sama berusia 28 tahun ini kini ada di ranking 8 dunia.
Di Piala Uber 2020, Jongkolphan/Rawinda bermain terus di tiga pertandingan fase grup dan selalu menang. Karena memang tidak mendapati lawan sepadan. Sementara Greysia/Apriyani hanya bermain sekali saat menang atas Jerman di game pertama.
Di atas kertas, Greysia/Apriyani bisa menang. Mereka pernah dua kali mengalahkan Jongkolphan/Rawinda di final India Open 2018 dan Thailand Open di awal tahun 2020.
Nah, yang mendebarkan adalah pertemuan ganda putri kedua Indonesia, Siti Fadia Silva (20 tahun)/Ribka Sugiarto (21 tahun) yang kini ada di ranking 34, melawan pasangan Sapsiree Taerattanachai (29 tahun) dan Puttita Supajirakul (25 tahun) yang kini ada di ranking 22.
Semoga saja, Fadia/Ribka yang tampil lumayan oke saat melawan ganda Jepang di pertandingan terakhir fase grup (12/10), bisa tampil 'meledak' di perempat final nanti.
Andai dua nomor ganda bisa diambil Indonesia, kita tinggal berharap tunggal putri bisa mengambil poin kemenangan.
Gregoria mungkin akan berat menang atas Ratchanok, meskipun peluang menang tetap ada.
Putri KW-lah yang diharapkan bisa tampil bagus. Semoga dia bisa menyumbang poin kemenangan. Atau, siapa tahu Ester bisa menjadi pahlawan bila penentuan pemenang harus ditentukan di game kelima.
Toh, di pertandingan babak gugur seperti ini, bukan lagi soal ranking pemain ataupun head to head. Tapi lebih pada kesiapan mental tanding. Siapa yang paling siap mengatasi tekanan di lapangan.
Saya yakin, Greysia Polii dan kawan-kawannya, semuanya ingin menampilkan permainan terbaiknya di perempat final nanti demi bisa membawa Indonesia lolos ke semifinal.