Fadia/Ribka tampil hebat saat melawan Jerman. Dimainkan di game keempat, Fadia (20 tahun) dan Ribka (21 tahun) menang telak atas pasangan Annabella Jager/Leona Michalski 21-9, 21-8.
Gelaran Piala Sudirman dan Piala Uber ini memang dimaksimalkan oleh tim pelatih untuk semakin mematangkan Fadia/Ribka. Sebab, mereka diharapkan menjadi ganda putri number two setelah Greysia/Apriyani.
Dikutip dari badminton.ina, pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian menyebut bahwa Fadia/Ribka akan terus diberikan tanggung jawab sebagai bagian pematangan dan juga menambah jam terbang. Sehingga, mereka siap menjadi penerus seniornya.
"Ribka/Fadia harus dimatangkan terus. Karena tidak mungkin selamanya kita akan terus mengandalkan Greysia/Apriyani. Ini juga salah satu ujian bagi Ribka/Fadia," tutur Eng Hian di akun Instagram badminton.ina.
Indonesia bisa memastikan lolos ke perempat final
Pertandingan melawan Prancis nanti akan menjadi kesempatan bagi tim putri Indonesia untuk merebut 'tiket' lolos ke perempat final Piala Uber 2020. Syaratnya, tim putri Indonesia mengalahkan Prancis.
Ya, setelah menang atas Jerman, kemenangan atas Prancis akan membuat posisi Indonesia aman. Dua kemenangan sudah memastikan Greysia Polii dan kawan-kawan lolos ke babak gugur.
Itu artinya, tim putri Indonesia bisa menghadapi tim Jepang di pertandingan terakhir tanpa harus memikirkan kelolosan. Tapi fokus berebut juara Grup A.
Di atas kertas, tim putri Indonesia seharusnya tidak kesulitan mengalahkan Prancis. Sebab, secara ranking, materi pemain Prancis tidak beda jauh dengan Jerman.
Terlebih dengan sistem beregu. Tim Indonesia memiliki kekuatan lebih merata ketimbang Prancis untuk bermain dalam tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda.
Prancis sendiri kalah telak, 0-5 dari Jepang di pertandingan pertama (9/10). Mereka bahkan kehilangan pemain gandanya, Lea Palermo yang mengalami cedera saat bermain dengan Delphine Delrue. Pasangan ini pun walk over di tengah pertandingan.