Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Indonesia Menang Mudah, Come Back Thailand, dan Review Awal Piala Thomas

10 Oktober 2021   06:03 Diperbarui: 10 Oktober 2021   18:36 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie meraih kemenangan pertama untuk  Indonesia saat mengalahkan Aljazair 5-0 di Piala Thomas, Minggu (10/10)/badminton photo/Kompas.com

Kemenangan sapu bersih Indonesia atas Aljazair itu memang sudah bisa diprediksi sebelumnya.

Tanpa bermaksud meremehkan, ada disparitas alias kesenjangan kualitas antara pemain yang rutin tampil di turnamen BWF World Tour dan yang tidak. Dan itu terlihat jelas di lapangan ketika pertandingan.

Karenanya, kemenangan itu tidak seharusnya membuat pemain-pemain Indonesia jadi jumawa.

Cukuplah kemenangan itu menjadi penambah motivasi bagi Jonatan dan kawna-kawan untuk tampil lebih bagus di pertandingan berikutnya yang jelas lebih berat.

Ya, di pertandingan kedua, Senin (11/10) besok, Indonesia akan berjumpa dengan Thailand.

Kemarin, Thailand memperlihatkan semangat pantang menyerah saat melawan Taiwan di pertandingan pembuka Grup A.

Sempat tertinggal 0-2, Thailand ternyata mampu berbalik menang 3-2 usai menang beruntun di tiga pertandingan terakhir. Semangat Thailand ini patut diwaspadai.

Kebangkitan Thailand diawali oleh anak muda berusia 20 tahun, Kunlavut Vitdisarn.

Meski kalah ranking dan pengalaman, juara dunia junior 2017, 2018, 2019 ini menang atas pemain top Taiwan, Wang Tzu Wei. Kunlavut (ranking 24) menang 24-22, 21-17 atas Tzu Wei (ranking 10).

Kemenangan Kunlavut diikuti pasangan ganda dadakan Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh di game keempat. Dechapol selama ini lebih sering bermain di ganda campuran.

Sebelumnya, tunggal pertama Thailand, Kantaphon Wangcharoen takluk dari pemain ranking 4 dunia, Chou Tien-chen di pertandingan pertama. Begitu juga pasangan Supak Jomkoh/Tanupat Viriyangkura yang dibekuk ganda putra peraih medali emas Olimpiade 2020, Lee Yang/Wang Chi-lin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun