Untuk lolos ke perempat final, tim putri Indonesia harus bisa finish di posisi dua teratas. Di atas kertas, Indonesia seharusnya bisa. Indonesia jadi favorit bersama Jepang.
Memang, harus diakui, bulu tangkis Jerman dan Prancis memperlihatkan kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.
Seperti Jerman punya tunggal putri Yvonne Li (23 tahun) yang rutin tampil di turnamen BWF World Tour dan kini menempati ranking 23. Prancis punya tunggal putri kelahiran China, Qi Xuefei (29 tahun) yang kini ada di ranking 41. Juga pemain ganda Delphine Delrue (22 tahun).
Namun, untuk kejuaraan beregu seperti Piala Uber yang mempertandingkan tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda, kekuatan mereka belum merata.Â
Sementara kekuatan Indonesia kini cukup merata. Di nomor tunggal, selain Gregoria Mariska yang sudah punya jam terbang cukup, ada Putri KW dan Ester Nurumi.
Dua nama terakhir sudah tampil di Piala Sudirman pekan lalu. Meski gagal menyumbang poin saat melawan Denmark dan Kanada, tetapi setidaknya itu memberikan pengalaman kepada mereka. Keduanya bakal tampil lebih percaya diri di Piala Uber.
Lalu di sektor ganda, selain Greysia Polii/Apriani yang bakal diandalkan sebagai pengeruk poin kemenangan, masih ada Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto. Mereka tampil di Piala Sudirman dan meraih kemenangan melawan ganda Rusia.
Untuk lolos ke perempat final, kuncinya ada di pertandingan pertama melawan Jerman pada Sabtu (9/10). Dua hari kemudian melawan Prancis (11/9). Lantas bertemu Jepang di pertandingan terakhir (12/9).
Jadwal tersebut bisa dibilang cukup menguntungkan bagi Indonesia. Sebab, Indonesia terhindar dari pertemuan dini dengan Jepang.
Bila menang atas Jerman dan Prancis, tim Indonesia sudah pasti lolos ke perempat final. Bila begitu, pertemuan melawan Jepang hanya akan jadi 'formalitas' perebutan juara grup.