Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jadi Lawan Pertama Indonesia, Aljazair Hanya Bawa 4 Pemain ke Piala Thomas 2020

6 Oktober 2021   06:26 Diperbarui: 6 Oktober 2021   17:53 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga hari lagi, Piala Thomas 2020 akan mulai digelar di Aarhus, Denmark. Kejuaraan beregu bulutangkis untuk nomor putra ini digelar 9-17 Oktober 2021.

Kemarin, tim-tim kontestan Piala Thomas edisi ke-31 resmi mengumumkan pemain-pemain yang dibawanya.

Nah, salah satu yang menarik, lawan pertama Indonesia di fase grup Piala Thomas 2020, Aljazair, hanya membawa empat (4) pemain.

Bagaimana bisa, sebuah negara hanya membawa empat pemain di turnamen beregu yang mempertandingkan lima nomor (tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda ?

Itu hal yang cukup sulit dinalar.

Tapi, itulah yang dilakukan Aljazair. Negara asal benua Afrika yang berada satu grup dengan Indonesia, Thailand, dan Taiwan ini hanya membawa empat pemain.

Dari daftar pemain kontestan Piala Thomas 2020 yang dirilis badmintalk_com, empat pemain yang dibawa Aljazair yakni Youcef Sabi Medel (25 tahun) Koceila Mammeri(22 tahun), Mohamed Abderrahime Belarbi (29 tahun), dan Adel Hamek (28 tahun).

Ah ya, sekadar informasi, meski digelar tahun 2021, Piala Thomas akan tetap menyematkan tahun 2020 karena memang seharusnya digelar tahun lalu. Namun, tertunda karena adanya pandemi Covid-19.

Pemain-pemain Aljazair bermain rangkap di nomor tunggal dan ganda

Meski hanya membawa empat pemain, Aljazair yang memiliki nama internasional Algeria, tentu tidak sekadar asal berpartisipasi. Mereka sudah berhitung.

Dengan Piala Thomas mempertandingkan lima nomor yang membutuhkan 7 pemain (tiga tunggal dan dua ganda) dalam satu game, empat pemain itu akan bermain rangkap di dua nomor.

Dalam keterangan ranking of event, empat pemain Aljazair itu semuanya merupakan pemain tunggal dan juga bermain ganda.

Youcef Sabri kini ada di ranking 183 tunggal putra. Lalu Koceila Mammeri ada di ranking 242, Belarbi di ranking 252, dan Adel Hamek ranking 292.

Sementara untuk sektor ganda, Sabri Medel berpasangan dengan Koceila Mammeri dan menduduki ranking 63 dunia. Sementara Belarbi yang berpasangan dengan Adel Hamek, kini ada di ranking 139 dunia.

Bila dipetakan, maka Sabri Medel sangat mungkin akan menjadi tunggal pertama Aljazair. Lalu Mammeri atau Abderrahime Belarbi yang menjadi tunggal kedua, dan Adel Hamek sebagai tunggal ketiga.

Sementara pasangan Sabri Medel/Koceila Mammeri akan menjadi ganda pertama dan pasangan Abderrahime Belarbi/Adel Hamek menjadi ganda kedua.

Belum diketahui apakah tim Indonesia akan langsung memainkan tim terkuat dengan menurunkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, ataupun Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Kemungkinan, pemain yang belum bermain di Piala Sudirman pekan lalu seperti Shesar Hireen Rhustavito dan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sepertinya akan langsung tampil demi memberikan recovery kepada pemain lainnya.

Merujuk kekuatan Aljazair yang baru sebatas 'hebat di level Afrika', pemain yang baru bergabung di tim Piala Thomas seperti Chico Aura Wardoyo dan pasangan muda,Leo Rolly/Daniel Martin, kemungkinan mendapat kesempatan bermain.

Memang, apapun bisa terjadi di lapangan bulutangkis. Tidak ada yang mustahil. Tapi, di kejuaraan beregu bulutangkis, teori itu hanya terjadi bila kekuatan tim nyaris seimbang.

Selama pemain-pemain Indonesia yang diturunkan bermain normal, seharusnya mereka bisa mengalahkan Aljzair. Bahkan mungkin dengan skor telak seperti yang selama ini disebut netizen sebagai "skor Afrika".

Bulutangkis di Aljazair berkembang pesat sejak tahun 2018

Di panggung sepak bola, Aljazair merupakan salah satu negara Afrika penghasil pemain-pemain hebat. Mereka adalah tim juara Piala Afrika 2019 (edisi terakhir).

Pemain-pemain Aljazair banyak yang bermain di klub-klub top Eropa. Seperti Riyad Mahrez (Manchester City), Ismael Bennacer (AC Milan), Aissa Mandi (Villarreal), Islam Slimani (Lyon), dan Said Benrahma (West Ham United).

Bagaimana dengan bulutangkis mereka?

Aljazair bukan negara bulutangkis. Di Afrika, dalam hal memulai fokus di bulutangkis, mereka kalah start dengan Afrika Selatan ataupun Nigeria.

Afrika Selatan menjadi negara Afrika pertama yang berpartisipasi di Piala Thomas saat mulai memberlakukan 12 peserta sejak tahun 2004 silam. Lalu Nigeria tampil di Piala Thomas 2008 di Jakarta.

Kala itu, Federasi bulutangkis Aljazair baru pada fase mengajak anak-anak muda di sana untuk menggemari bulutangkis. Mengubah pola pikir mereka untuk tidak hanya menyukai sepak bola.

Hasilnya, bulutangkis di Aljazair mengalami perkembangan pesat sejak tahun 2018 lalu. Di tahun itu, Aljazair menjadi juara Africa Badminton Team Championships sehingga lolos ke Piala Thomas.

Nah, empat pemain yang dibawa Aljazair ke Piala Thomas 2020, semuanya merupakan alumni juara Africa Badminton Team Championships 2018 itu.

Aljazair kembali mempertahankan gelar di Africa Badminton Team Championships 2020 di Mesir dengan pemain-pemain yang sama.

Di final melawan Mauritius pada 13 Februari 2020 lalu, Aljazair sempat tertinggal 0-2 setelah Sabri Medel dan Belabi kalah. Lalu, Abdel Hamek menang dan dua ganda juga meraih poin sehingga Aljazair juara dengan skor 3-2.

Di partisipasi pertama mereka di Piala Thomas 2018 silam, Aljazair finish di posisi juru kunci karena tidak mampu meraih satu kemenangan. Aljazair yang ada di Grup D, kalah 5-0 beruntun dari Denmark, Malaysia, dan Rusia.

Bagaimana di Piala Thomas 2020?

Sepertinya Aljazair akan sulit bersaing. Hasil seperti di Piala Thomas 2018 lalu kemungkinan akan berulang.

Sebab, mereka berada grup sulit. Indonesia dan Taiwan jelas menjadi unggulan utama di Grup A. Termasuk Thailand yang tidak bisa dipandang remeh.

Tapi, Aljazair tentu ingin menaikkan level pencapaian dari partisipasi mereka di Piala Thomas. Kalaupun gagal lolos ke perempat final, minimal bisa merebut satu game kemenangan dari tiga kali penampilan di Aarhus Denmark nanti.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun