Indonesia kalah di nomor penentuan yang diharapkan menang
Ya, kemenangan Malaysia ditentukan oleh ganda campuran lewat pasangan Hoo Pang Ron/Cheah Yee See. Mereka mengalahkan pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva lewat rubber game.
Pertandingan penentuan itu berlangsung menegangkan. Bukan hanya karena itu pertandingan penentu karena skor 2-2. Tapi karena pemain-pemain Malaysia sedang on fire. Mereka tampil penuh percaya diri.
Praveen/Melati (ranking 4 dunia) yang sejatinya unggul pengalaman dari Hoo (25 tahun)/Cheah (23 tahun) yang ada di ranking 27, justru seringkali dalam posisi tertinggal. Mereka tertinggal 9-11 di interval pertama. Lantas tertinggal 16-19, 18-20. Berusaha memyamakan skor, mereka kalah 19-21.
Di game kedua, Praveen/Melati mengamuk. Lewat permainan gesit Melati dan smash tajam Praveen, lereka langsung unggul jauh 6-1, 8-2, 11-2. Hingga menutup game ini dengan skor 21-9. Laga berlanjut ke game tiga. Semakin menegangkan.
Saya sempat optimistis, Praveen/Melati bakal meneruskan penampilan garang di game kedua dan membawa Indonesia menang.
Namun, yang terjadi, ganda Malaysia yang justru terus unggul. Praveen/Melati kembali tampil seperti di game pertama. Beberapa kali return bolanya nanggung dan beberapa kali melakukan kesalahan sendiri.
Hoo/Cheah ungul 11-10 di interval pertama. Lantas, di interval kedua, pasangan Malaysia ini melesat.
Tahu-tahu, mereka sudah unggul jauh 20-14. Praveen/Melati sempat berusaha mengejar dengan mendapat 16 poin. Namun, apa mau dikata, ganda Malaysia akhirnya menang 21-16. Ketika pukulan keras Praveen keluar lapangan. Praveen sempat meminta challenge, tapi tidak berbuah poin.
Malaysia pun berhak lolos ke semifinal.
Pemain-pemain Malaysia tampil lebih 'ringan', Indonesia kurang lepas