Praveen kembali menemukan keganasannya. Sementara Melati kembali percaya diri bermain di depan net. Itu hal yang sempat hilang di Olimpiade lalu.
Tentu saja, penampilan apik Praveen/Melati itu menjadi kabar bagus bagi Indonesia untuk bisa membawa pulang Piala Sudirman kembali ke tanah air sejak 'berkelana' 1989 silam.
Jangan lupakan kebangkitan Marcus/Kevin. Keduanya juga tak mampu bersinar di Olimpiade. Diharapkan membawa pulang medali emas seperti para seniornya dulu, Marcus/Kevin gagal.
Namun, kegagalan itu membuat mereka seolah mendapatkan energi baru. Mereka melupakan kegagalan di Olimpiade dan kini fokus di Piala Sudirman.
Bila Marcus/Kevin sudah tampil dalam form terbaik yang mengandalkan permainan menyerang cepat, siapapun lawannya akan sulit berkembang. Dan tentu saja itu menjadi jaminan poin bagi tim Indonesia dari nomor ganda putra.
"Pasti saya senang bisa menyumbangkan angka pertama. Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Dari awal tahun ini, kita punya chance besar untuk bisa merebut Piala Sudirman. Karena itu, saya akan selalu menampilkan yang terbaik," ucap Marcus dikutip dari badminton.ina.
Di perempat final, dengan status juara Grup C, Indonesia bakal menghadapi tim runner-up. Bisa dari runner-up  Grup A (Thailand), runner-up Grup B (Korea Selatan), atau Malaysia sebagai runner-up Grup D.
Namun, siapapun lawannya di babak perempat final nanti, "the power of trio ganda" yang sedang tampil on fire, bakal menjadi bekal bagi Indonesia untuk berjuang lolos ke semifinal.Â
Sebab, dengan Piala Sudirman mempertandingkan tiga nomor ganda dari lima nomor di bulutangkis, bila semuanya bisa dimenangi, tentu tim Indonesia bisa terus melaju.
Tentu, kita juga berharap sektor tunggal bisa menyumbangkan poin. Baik tunggal putra ataupun tunggal putri.
Semoga Ginting dan Jonatan Christie yang sudah sama-sama menelan kekalahan di babak penyisihan, bisa bangkit. Semoga Gregoria Mariska ataupun Putri KW juga lebih siap bila dimainkan di perempat final.