Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hadapi Denmark, Indonesia Turunkan "Senjata Rahasia" demi Rebut Juara Grup

29 September 2021   12:07 Diperbarui: 29 September 2021   12:12 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim bulutangkis Indonesia akan menurunkan 'senjata rahasia" saat menghadapi tim Denmark di pertandingan terakhir penyisihan Grup C Piala Sudirman 2021.

Laga yang digelar di Energie Areena di Kota Vantaa, Finlandia pada Rabu (29/9) pukul 10.00 waktu Eropa atau sekitar pukul 14.00 WIB, akan menjadi penentu siapa tim yang lolos ke perempat final sebagai juara grup.

Indonesia dan Denmark memang sudah sama-sama memastikan lolos ke babak perempat final Piala Sudirman. Itu setelah kedua tim meraih dua kemenangan atas Rusia dan Kanada. Untuk sementara, Denmark memimpin juara grup. Indonesia ada di peringkat 2.

Namun, meski begitu, pertandingan ini akan jauh dari kesan formalitas.

Sebab, kedua tim sama-sama ingin menang demi menjadi juara grup. Pasalnya, menjadi juara grup memiliki keuntungan akan terhindar dari tim favorit juara di perempat final.

Target memburu kemenangan itu terbaca dari susunan pemain yang diturunkan kedua tim.

Dari postingan di akun Instagram resmi PBSI, badminton.ina, tim Indonesia memainkan pemain-pemain terbaiknya di turnamen beregu yang memainkan lima nomor itu.

Nomor ganda putra akan menjadi pertandingan pertama. Tim Indonesia memainkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Ganda putra ranking 1 dunia ini akan menghadapi pasangan Mads Pieler Kolding (33 tahun) dan Frederik Sogaard (24 tahun).

Ini merupakan pasangan ganda putra dadakan Denmark di Piala Sudirman. Denmark mungkin tengah 'berjudi' untuk memberikan kejutan kepada Marcus/Kevin.

Selama ini, Mads Pieler Kolding bermain dengan Mads Conrad-Petersen. Namun, Petersen tidak masuk tim Piala Sudirman.

Sebelumnya, Mads Pieler Kolding bersama Frederik Sogaard dimainkan saat Denmark mengalahkan Kanada di pertandingan pertama Piala Sudirman 2019 (26/9). Di game kedua melawan Rusia, Denmark memannkan Anders Skaarup Rasmussen/Sogaard.

Toh, siapapun yang dimainkan Denmark, sejatinya tidak terlalu berpengaruh besar. Kuncinya adalah bagaimana Marcus/Kevin bisa tampil dalam form terbaik mereka.

Bila tampil sebagaimana kualitas mereka seharusnya, Minnions--julukan Marcus/Kevin rasanya bisa memberikan poin kemenangan pertama untuk Indonesia.

Putri KW bisa menjadi senjata rahasia

Game kedua mempertandingkan tunggal putri. Indonesia memainkan Putri Kusumawardani. Ya, tim pelatih lebih memilih Putri KW dibandingkan tunggal pertama, Gregoria Mariska.

Putri KW (19 tahun) akan melakoni debutnya di Piala Sudirman. Dia akan menghadapi tunggal putri terbaik Denmark, Mia Blichfeldt (24 tahun).

Putri yang selama ini banyak dipuji netizen dan badminton lovers karena skill, percaya diri, dan kegigihannya di lapangan, bisa menjadi senjata rahasia bagi Indonesia.

Sebab, Putri belum terdeteksi lawan. Dia tidak dimainkan saat Indonesia melawan Rusia dan Kanada. Sementara Mia sudah bermain melawan Rusia. Dia menang rubber game melawan Evgeniya Kosetskaya. Mia tentu belum paham permainan Putri. Dibandingkan Gregoria yang seringkali tampil di BWF World Tour.

Boleh jadi, pertimbangan pelatih memainkan Putri di laga ini juga dilandasi karena dia pernah mengalahkan tunggal kedua Denmark, Line Christophersen di final Spain Masters 2021 pada Mei lalu. Meski, Mia berbeda dari Line.

Secara ranking, Putri yang kini menempati peringkat 272 BWF, memang kalah jauh dari Mia yang ada di ranking 12. Namun, bukankah ranking yang lebih bagus tidak menjamin pemain bisa menang?

Sebab, tergantung kesiapan mereka di lapangan. Saya pikir, Putri pastinya sudah menunggu pertandingan ini. Dia sudah menyiapkan diri sebaik mungkin.

Semoga Putri bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Lincah, pukulan susah ditebak, dan pintar memancing emosi lawan lewat teriakannya.

Ginting dan Greysia/Apri melakoni ulangan final Indonesia Masters 2020 

Sementara di game ketiga akan memainkan tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting akan menghadapi Anders Antonsen. Ya, Denmark memainkan Antonsen. Bukan peraih medali emas Olimpiade 2020, Viktor Axelsen.

Penikmat bulutangkis sejati pasti masih ingat, Ginting dan Antonsen pernah berjumpa di final Indonesia Masters 2020 pada Januari 2020 silam. Kala itu, Ginting juara usai mengalahkan Antonsen lewat rubber game.

Di game keempat, pasangan ganda putri peraih medali emas Olimpiade 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan berjumpa pasangan Sara Thygesen/Maiken Fruergaard yang kini menempati ranking 16 dunia.

Kedua pasangan ini juga berjumpa di final Indonesia Masters 2020. Kala itu, Greysia/Apriyani mengalahkan Sara/Maiken lewat rubber game alias tiga game.

Pertandingan terakhir memainkan nomor ganda campuran. Indonesia memainkan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva. Juara All England 2020 ini akan menghadapi pasangan dadakan, Mathias Thyrri (24 tahun) dan Amalie Magelund (21 tahun).

Sebelumnya, Amalie dimainkan saat melawan Kanada. Tapi, dia berpasangan dengan Niclas Nohr. Mereka menang telak. Entah bagaimana bila dia dimainkan dengan Thyrri.

Secara kualitas individu, pertandingan kedua tim mungkin tidak beda jauh. Berimbang. Namun, di atas kertas, Indonesia seharusnya bisa mengungguli Denmark.

Sebab, Indonesia memiliki kekuatan lebih merata di lima nomor dibandingkan dengan Denmark yang secara peringkat hanya unggul di sektor tunggal.

Hanya saja, Kevin Sanjaya dkk harus belajar dari kemenangan susah payah 3-2 melawan Kanada (27/9). Bahwa, pemain harus langsung tancap gas. Tidak boleh lengah ketika unggul. Semoga Indonesia bisa mengalahkan Denmark. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun