Ada banyak momen hebat yang pernah diukir oleh Paolo Maldini (53 tahun) sepanjang 25 tahun kariernya bermain bola.
Namun, bagi salah satu bek paling hebat dalam sejarah sepak bola ini, momen yang terjadi di Liga Serie A Italia pada akhir pekan kemarin, level kegembiraannya mungkin berbeda.
Level bahagianya mungkin setara atau bahkan di atas semua momen gembira yang pernah dirasakannya di lapangan.
Akhir pekan kemarin, seperti biasa, Maldini yang kini menjadi pejabat penting di AC Milan, ikut mendampingi tim merah hitam bertanding. Milan menantang tuan rumah Spezia di pekan ke-6 Liga Italia, Sabtu (25/9) malam.
Tentu saja, penampilan Maldini kini berbeda dibandingkan dengan saat menjadi pemain. Lebih keren. Semakin rapi. Memakai jas. Meski, karismanya tidak pernah pudar.
Sepanjang babak pertama, Maldini masih kalem menyaksikan Milan bermain dari tempat duduknya di tribun stadion Stadion Alberto Picco, markas Spezia.
Namun, di awal babak kedua, dia spontan berdiri dari tempat duduknya . Wajahnya langsung happy. Senyumnya merekah. Tatapan matanya menyiratkan kebanggaan sebagai ayah.
Beberapa detik sebelumnya di lapangan, putranya, Daniel Maldini, baru saja mencetak gol. Mengenakan jersey AC Milan dengan nomor punggung 27, Daniel mencetak gol di menit ke-48 lewat sundulan. Milan akhirnya menang 2-1.
Momen spesial bagi Paolo dan Daniel Maldini
Ya, laga di markas Spezia itu memang menjadi momen spesial bagi Paolo Maldini dan putranya, Daniel yang baru berusia 19 tahun.
Bagi Daniel, penampilan apik dan satu gol yang dia cetak ke gawang Spezia itu menjadi branding bahwa dirinya siap mendapatkan minute play lebih banyak di musim ini.
Sementara bagi Paolo, penampilan oke yang ditunjukkan putranya itu menjadi sinyal, bahwa nama besar Maldini tidak lama lagi akan kembali menggema di Milan.
Ya, sejak Paolo memutuskan gantung sepatu pada tahun 2009 silam, generasi ketiga Maldini akhirnya kembali bermain di Milan.
Bedanya, bila dulu Paolo dan sang ayah, mendiang Cesare Maldini bermain sebagai bek, Daniel memilih jalan berbeda dari kakek dan ayahnya. Daniel bermain sebagai gelandang serang.
Sebelum kemunculan Daniel, klan Maldini sebenarnya sempat mencuat lewat Christian Maldini, kakaknya Daniel. Namun, ketika lulus dari akademi Milan di usia 20 tahun, Christian yang bermain sebagai bek, tak mampu menembus skuad senior Milan.
Dalam perjalanan kariernya, dia bermain di tim-tim kecil seperti Reggina, Fondi, Fano, dan kini main di klub Serie D, Pro Sesto. Karier Christian menunjukkan, tidak semua anak dari pemain legenda juga bisa menjadi pemain top.
Karenanya, wajar bila Paolo Maldini gembira luar biasa melihat perkembangan Daniel di Milan. Apalagi dengan keberhasilan Daniel menembus tim utama.
Sebenarnya, musim ini bukan debut Daniel Maldini di tim senior AC Milan. Dia sudah naik kelas dari tim akademi Milan di musim 2019/20 lalu.
Ya, Daniel Maldini sudah melakoni debut di tim senior Milan pada 2 Februari 2020 silam saat berjumpa Hellas-Verona. Dia tampil dua kali di musim itu. Lalu, di Liga Italia musim 2020/21, anak muda kelahiran 11 Oktober 2001 ini tampil lima kali membela Milan di Serie A. Semuanya sebagai pemain pengganti.
Nah, saat melawan Spezia di pekan keenam Liga Serie A Italia 2020/21, Sabtu (25/9) malam, Daniel untuk kali pertama dimainkan sebagai starter alias pemain inti Milan.
Tentu saja, dimainkannya Daniel dalam starting XI Milan itu bukan karena intervensi dari Maldini yang kini menjabat technical director di Milan.
Sebab, soal pemain bermain atau tidak di starting XI, itu semuanya kewenangan Pelatih Stefano Pioli. Tentu, Pioli pasti punya alasan memainkan Daniel.
Maldini terus memotivasi Daniel untuk berkembangÂ
Sebelumnya, situs Football Italia sudah memprediksi Daniel akan dimainkan sebagai starter. Pioli diyakini akan mengistirahatkan Brahim Diaz, pemilik nomor 10 Milan di musim ini.
Sebab, Milan memang melakoni jadwal padat. Usai melawan Spezia, Milan akan menjamu Atletico Madrid di Liga Champions pada Selasa (28) malam tengah pekan ini.
Prediksi itu ternyata tepat. Daniel dimainkan Piolo sebagai "pemain nomor 10" di belakang penyerang dalam skema 4-2-3-1. Dia mencetak gol lewat sundulan presisi usai menyambut umpan crossing Pierre Kalulu.
Daniel Maldini bermain hampir satu jam di pertandingan tersebut. Di menit ke-59, dia lantas digantikan gelandang bertahan asal Aljazair, Ismael Bennacer. Untuk pemain berusia 19 tahun yang memikul nama besar bapaknya, penampilannya tidak mengecewakan.
Dikutip dari Football Italia, Daniel mengaku merasakan sensasi gembira yang luar biasa setelah mencetak gol perdananya untuk Milan di Liga Italia.
"I am very happy and feel an extraordinary sensation after scoring the first goal for AC Milan. Luckily, we were able to bring home the three points. I still have to let this energy continue to sink in," ujarnya.
Daniel mengaku sangat tidak sabar untuk turun bermain ketika Pioli memberi tahunya bila dirinya akan bermain di starting XI pada sehari jelang pertandingan. Meski tegang, dia mengaku selalu mendapat dukungan dari rekan setim. Utamanya sang ayah.
"Stefano Pioli juga selalu memotivasi saya dan memberi banyak masukan. Seperti juga ayah saya. Dia mendorong saya untuk terus berkembang meski tahu batasan saya," sambung Daniel.
Tentunya, bukan hanya Maldini yang gembira, Piolo pun semringah. Dengan penampilan apik Daniel, dia bisa tenang ketika melakukan rotasi pemain.
Maklum, Milan musim ini tampil di tiga kompetisi, Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions. Karenanya, harus ada rotasi untuk megistirahatkan pemain.
Dan yang pasti, dengan kemenangan atas Spezia, Milan kini berada di papan atas. Milan ada di peringkat 2 dengan 16 poin. Bahkan, Milan sempat memimpin klasemen sebelum digeser Napoli yang dini hari tadi menang atas Cagliari. Salam Milanisti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H