Bagi Daniel, penampilan apik dan satu gol yang dia cetak ke gawang Spezia itu menjadi branding bahwa dirinya siap mendapatkan minute play lebih banyak di musim ini.
Sementara bagi Paolo, penampilan oke yang ditunjukkan putranya itu menjadi sinyal, bahwa nama besar Maldini tidak lama lagi akan kembali menggema di Milan.
Ya, sejak Paolo memutuskan gantung sepatu pada tahun 2009 silam, generasi ketiga Maldini akhirnya kembali bermain di Milan.
Bedanya, bila dulu Paolo dan sang ayah, mendiang Cesare Maldini bermain sebagai bek, Daniel memilih jalan berbeda dari kakek dan ayahnya. Daniel bermain sebagai gelandang serang.
Sebelum kemunculan Daniel, klan Maldini sebenarnya sempat mencuat lewat Christian Maldini, kakaknya Daniel. Namun, ketika lulus dari akademi Milan di usia 20 tahun, Christian yang bermain sebagai bek, tak mampu menembus skuad senior Milan.
Dalam perjalanan kariernya, dia bermain di tim-tim kecil seperti Reggina, Fondi, Fano, dan kini main di klub Serie D, Pro Sesto. Karier Christian menunjukkan, tidak semua anak dari pemain legenda juga bisa menjadi pemain top.
Karenanya, wajar bila Paolo Maldini gembira luar biasa melihat perkembangan Daniel di Milan. Apalagi dengan keberhasilan Daniel menembus tim utama.
Sebenarnya, musim ini bukan debut Daniel Maldini di tim senior AC Milan. Dia sudah naik kelas dari tim akademi Milan di musim 2019/20 lalu.
Ya, Daniel Maldini sudah melakoni debut di tim senior Milan pada 2 Februari 2020 silam saat berjumpa Hellas-Verona. Dia tampil dua kali di musim itu. Lalu, di Liga Italia musim 2020/21, anak muda kelahiran 11 Oktober 2001 ini tampil lima kali membela Milan di Serie A. Semuanya sebagai pemain pengganti.
Nah, saat melawan Spezia di pekan keenam Liga Serie A Italia 2020/21, Sabtu (25/9) malam, Daniel untuk kali pertama dimainkan sebagai starter alias pemain inti Milan.
Tentu saja, dimainkannya Daniel dalam starting XI Milan itu bukan karena intervensi dari Maldini yang kini menjabat technical director di Milan.