Namun, yang tidak banyak diketahui, Sozonov dulunya memang pernah bermain di tunggal putra. Tepatnya di tahun 2010 saat usianya masih 21 tahun. Bahkan, dia mengoleksi tiga gelar juara.
Lalu, mengapa Sozonov yang kini main di ganda putra juga bermain di tunggal putra?
Ya karena Rusia memang hanya membawa 8 pemain di Piala Sudirman ini. Karenanya, ada pemainnya yang bermain rangkap di dua nomor. Bandingkan dengan Indonesia yang membawa 20 pemain.
Marcus/Kevin move on dari kegagalan di Olimpiade
Indonesia memastikan kemenangan atas Rusia ketika ganda putra, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon mengalahkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov 21-17, 21-18 di pertandingan ketiga. Indonesia mengamankan skor 3-0.
Sebelumnya, usai kemenangan Ginting, tunggal putri Gregoria Mariska juga menyumbang poin kemenangan. Jorji mengalahkan Anastasiia Shapovalova (19 tahun), 21-14, 21-13.
Nah, kemenangan Kevin/Marcus ini punya makna penting bagi tim bulu tangkis Indonesia. Bahwa, ganda putra ranking 1 dunia ini sudah move on dari kegagalan di Olimpiade 2020 lalu.
Mereka bermain lepas tanpa beban di pertandingan ini. Penampilan ngeyel mereka ketika tertinggal poin juga kembali. Itu terjadi di game kedua. Marcus/Kevin sempat tertinggal 7-13 lantas mengejar jadi 16-17. Hingga akhirnya menang 21-18.
Dikutip dari badmintonindonesia.org, Marcus menyebut punya motivasi besar untuk membawa kembali Piala Sudirman ke Indonesia.
"Olimpiade Tokyo kemarin menjadi pembelajaran buat kami untuk terus jadi lebih baik. Kalau saya di teknik service, sekarang sudah mulai diperbaiki," sebut Marcus dikutip dari Badminton Indonesia.
Bila Marcus/Kevin sudah dalam top form, itu kabar menggembirakan. Sebab, bila ingin membawa pulang Piala Sudirman, game ganda putra wajib menjadi jaminan poin bagi Indonesia. Utamanya ketika nanti menghadapi pertandingan penting.