Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Brahim Diaz dan Para Pembuat Kejutan di Midweek Liga Italia

25 September 2021   11:09 Diperbarui: 25 September 2021   11:27 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apa yang dimiliki sepak bola sehingga dia tidak membosankan meski kita sudah menyaksikannya selama puluhan tahun?

Ada banyak alasan. Salah satunya karena faktor kejutan. Faktor kejutan itulah yang kini dimiliki Liga Serie A Italia.

Ketika Liga Italia dianggap kehilangan pesona karena tidak lagi punya superstar, orang mungkin lupa bahwa sepak bola tidak melulu tentang pemain bintang. Liga Italia masih punya pesona bersama kejutan.

Nah, kejutan itulah yang terjadi di pekan kelima Liga Italia 2020/21 yang digelar tengah pekan (midweek) dari Selasa (21/9) hingga Kamis (24/9) malam atau Jumat (24/9) dini hari kemarin.

Kejutan-kejutan yang terjadi semakin menegaskan bahwa dinamika pergantian pelatih dan pemain yang berpindah klub di jelang kompetisi, membuat Liga Italia musim ini sulit ditebak.

Apa saja kejutannya?

Juventus baru menang di pekan kelima

Tidak biasanya, Juventus tertatih-tatih di awal Liga Italia. Usai kehebohan perginya Cristiano Ronaldo ke Manchester United yang cukup mendadak, Juventus tak mampu menang di empat pertandingan. Kalah dua kali dan imbang dua kali.

Andai itu terjadi di awal musim lalu, orang mungkin masih memaklumi. Sebab, Juve musim lalu dilatih Andrea Pirlo yang memang baru merintis melatih.

Tapi sekarang Juve dilatih Massimiliano Allegri yang pernah membawa Juve juara lima kali beruntun dan dua kali ke final Liga Champions. Seharusnya, tanpa Ronaldo pun, mereka tidak kesulitan menang.

Nyatanya, Juve malah dipermalukan Empoli 0-1 (29/8) juga dikalahkan Napoli 1-2 (11/9) di Naples. Plus, imbang melawan Udinese dan AC Milan di kandang sendiri.

Di tengah pekan ini, sang penguasa Serie A ini baru merasakan kemenangan di pekan ke-5 usai mengalahkan tim pendatang baru, Spezia 3-2, Rabu (22/9).

Juventus sempat tertinggal 1-2. lalu, gol dari Federico Chiesa di menit ke-66 dan Mathijs de Ligt di menit ke-72 membuat Allegri akhirnya bisa tersenyum. Kemenangan atas Spezia ini tentu menjadi momentum bagi The Old Lady untuk meraih kemenangan di pekan -pekan berikutnya.

Ganasnya trio lini depan Napoli

Kehadiran pelatih senior, Luciano Spalletti (62 tahun) ke Napoli langsung berdampak positif. Klub yang identik dengan Dieogo Maradona ini kini memimpin klasemen Liga Italia setelah sukses menyapu bersih lima prtandingan awal.

Di pertandingan midweek kemarin, Napoli menang 4-0 atas tuan rumah Sampdoria (23/9). Dua hari sebelumnya, Napoli juga menang 4-0 atas tuan rumah Udinese.

Nah, yang menarik, rentetan kemenangan Napoli tidak lepas dari penampilan trio penyerang mereka, Lorenzo Insigne, Hirving Lozano, dan Victor Osimhen.

Ketiganya tampil ganas. Tidak hanya mencetak gol, mereka juga bisa berbagi assist. Ketiganya tampil sehati seperti sudah puluhan tahun bermain bersama.

Ketika menang atas Sampdoria, Osimhen, penyerang berusia 21 tahun asal Nigeria, mencetak dua gol. Gol pertama di menit ke-10 merupakan hasil asis dari Insigne. Dan gol ketiga di menit ke-50, asis dari Lozano. Dua gol Napoli lainnya juga berkat umpan kunci dari Insigne dan Lozano.

Osimhen kini sudah mencetak 3 gol. Sementara Insigne, salah satu pemain paling menonjol saat Italia juara Euro 2020, sudah membuat 1 gol dan mengemas 3 assist. Lalu Lozano, pemain sayap asal Meksiko berusia 26 tahun, sudah mencetak 1 gol dan membuat 2 assist.

Dalam hal peran mencetak gol bagi timnya, trio penyerang Napoli ini terlibat dalam 10 dari 14 gol Napoli di lima pertandingan. Kontribusi itu yang terbesar dibandingkan trio penyerang lainnya.

Bahkan, dalam hal kontribusi gol itu, trio Insigne-Osimhen-Lozano sejauh ini lebih keren dari trio Neymar-Kylian Mbappe-Lionel Messi milik Paris Saint German yang selalu jadi news maker di media.

Tak butuh waktu lama, Milan menemukan pemain nomor 10

AC Milan kehilangan salah satu sumber gol ketika pemain asal Turki, Hakan Calhanoglu memutuskan pindah. Pemain yang musim lalu memakai kostum nomor 10 Milan ini memilih hengkang  ke tim sekota, Inter Milan.

Milan menyerahkan jersey nomor 10 kepada Brahim Abdelkader Diaz. Di Milan, nomor 10 pernah dipakai para playmaker top. Dari Ruud Gullit, Dejan Savicevic, Zvonimir Boban, hingga Manuel Rui Costa. Sementara Brahim Diaz baru berusia 22 tahun.

Toh, anak muda asal Spanyol ini tampil mengejutkan. Tak hanya mampu menghidupkan lini tengah, pemain pinjaman dari Real Madrid ini juga tajam.

Tengah pekan kemarin, Brahim Diaz mencetak satu gol saat Milan menang 2-0 atas Venezia (23/9). Itu gol keduanya musim ini. Gol pertamanya menjadi gol pertama Milan di musim 2021/22 ini saat menang 1-0 atas Sampdoria di pekan pertama.

Dia juga mencetak satu gol saat Milan kalah tipis 2-3 dari Liverpool di matchday I Liga Champions (16/9). Pendek kata, Diaz sejauh ini bisa menjawab ekspektasi Milan ketika memberinya kostum nomor 10.

Tammy Abraham langsung nyetel di AS Roma

AS Roma berhasil move on. Tengah pekan ini, Roma menang tipis 1-0 atas tamunya, Udinese, Kamis (23/9) malam. Tiga hari sebelumnya, AS Roma merasakan kekalahan pertamanya usai takluk 2-3 dari tuan rumah Hellas Verona.

Nah, yang menarik, gol tunggal kemenagan Roma atas Udinese dicetak oleh penyerang muda asal Inggris, Tammy Abraham. Itu gol kedua Abraham di Serie A. Sebelumnya, dia mencetak gol pertamanya saat Roma menang 4-0 atas Salernitana (30/8).

Di pekan pertama saat Roma menang 3-1 atas Fiorentina (23/8), penyerang berusia 23 tahun ini sudah langsung mencuri perhatian media. Meski tidak mencetak gol, Tammy Abraham membuat dua assist.

Padahal, mantan penyerang Chelsea ini diprediksi bakal kesulitan beradaptasi dengan Liga Italia. Namun, Abraham membuktikan bila dirinya masih bisa berkembang meski 'dibuang' oleh Chelsea. Apalagi, pelatih Jose Mourinho memberinya kepercayaan penuh.

Peran Tammy akan ditunggu Romanisti saat akhir pekan ini Roma melakoni derby de capitale melawan Lazio.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun