Ketika pertandingan rasanya bakal berakhir imbang, MU berbalik unggul.
Meneruskan sodoran Nemanja Matic yang baru satu menit menginjakkan kaki di lapangan, Jesse Lingard men-drible bola ke kotak penalti West Ham. Sempat meliuk-liuk, dia lantas melepaskan bola placing ke pojok kanan gawang West Ham. Gol.
Namun, puncak drama terjadi di menit ke-93. Ketika bek kiri MU, Luke Shaw mem-blok umpan crossing Yarmolenko. Wasit sempat melihat tayangan ulang untuk memastikan keputusannya. Dan, dia pun memberikan penalti untuk West Ham.
Seketika, suporter West Ham bersorak. Mereka mendapatkan 'hadiah' di menit akhir. Bila bisa gol, tentu West Ham akan terhindar dari kekalahan di kandang sendiri.
Nah, yang menarik, Pelatih West Ham, David Moyes memasukkan pemain senior, Mark Noble (34 tahun) yang selama ini memang piawai mengeksekusi penalti.
Namun, tensi pertandingan kali ini berbeda.
Noble yang baru masuk dan belum menyentuh bola selama pertandingan, langsung berhadapan dengan De Gea. Dia jadi penendang penalti. Hasilnya, tendangannya ke kiri gawang, bisa ditepis De Gea.
Momen dramatis itulah yang membuat pemain-pemain MU merayakan kemenangan tersebut dengan gaya. Kita seolah melihat kembali selebrasi MU kala juara Liga Champions 2008 ketika kiper Edwin van der Sar menjadi pahlawan saat adu penalti melawan Chelsea.
Man United berhasil move on usai meraih hasil buruk di Liga Champions
Alasan kedua, kemenangan di markas West Ham itu memang sangat berharga bagi MU. Bukan hanya karena memperpanjang catatan 29 kali tidak terkalahkan di pertandingan away yang menjadi rekor terpanjang di Liga Inggris.
Namun, lebih karena MU tidak mau hanya mendapat satu poin di markas West Ham. Â Sebab, Harry Maguire dkk tahu, Premier League musim 2021/22 ini berlangsung sengit sejak awal kompetisi. Bila ingin menjaga asa juara, mereka tahu tidak boleh kehilangan poin.