Kawan yang berencana menikah tahun depan ini bercerita banyak perihal dirinya yang seringkali merasa gugup kala harus berbincang empat mata dengan ayah dari pacarnya.
Menurutnya, dia sudah menyiapkan beberapa bahan obrolan demi membangun kedekatan dengan calon mertua. Malah terkadang mengobrol sendiri di depan cermin demi melatih intonasi bicara.
Namun, ketika momen itu tiba, semua yang sudah disiapkan serasa lenyap. Ketika ditanya oleh calon mertua, hanya bisa mengangguk ataupun menjawab singkat. Ingin berkata-kata tetapi takut salah.
Lalu, harus bagaimana?
Ada beberapa 'jurus' yang bisa dipakai bila ingin membuka obrolan dengan calon mertua maupun mertua.
Jurus ini merupakan hasil pengalaman pibadi saya dan juga cerita dari beberapa teman. Dulunya juga saya terapkan dan akhirnya berhasil akrab dengan ayah mertua. Monggo dipakai bila memang bermanfaat. Apa saja?
Lakukan basa-basi yang tidak basi
Tentu saja, sebuah obrolan yang santun perlu diawali dengan basa-basi. Katanya, basa-basi itu bagian dari budaya orang Indonesia ketika berbicara dengan orang lain.
Anggap saja, basa-basi ini seperti lead dalam sebuah tulisan. Awalan. Jadi tidak ujug-ujug ngobrol pada intinya.
Dan seperti lead tulisan, basa-basinya jangan kepanjangan. Secukupnya saja. Sekadar pengantar untuk masuk ke dalam pembicaraan. Usahakan, basa-basinya juga tidak basi.
Semisal menyampaikan salam lalu bertanya kabar kesehatan. Kemudian bisa juga bertanya tentang bagaimana kondisi di wilayah perumahan yang ditinggali--semisal tinggal di perumahan--selama masa pandemi ini.