Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Para "Pemain Figuran" yang Mendadak Viral di Panggung Liga Champions

17 September 2021   10:22 Diperbarui: 18 September 2021   05:43 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebastian Haller (tengah) merayakan kemenangan Ajax Amsterdam atas Sporting CP di Liga Champions (16/9)/Foto: Twitter @championsleague 

Bila mengibaratkan Liga Champions seperti panggung pertunjukan drama, ada banyak pemeran yang tampil.

Namun, kebanyakan dari kita hanya tertarik pada kemunculan pemeran utama yang dirupakan tampan, cantik, dan good looking. Kita kadang menyepelakan para pemeran piguran. Mereka hanya dianggap pemain pelengkap.

Padahal, meski tampil hanya beberapa menit, keberadaan pemain piguran penting dalam sebuah pertunjukan. Kehadiran mereka bisa mencairkan suasana.

Bahkan, bilapun rupa pemain piguran ini kurang glowing, tapi mereka tampil penuh kesungguhan sehingga terkadang mendapatkan apresiasi lebih dibandingkan sang lakon utama.

Analogi pemeran utama dan pemain piguran di panggung pertunjukan itu kiranya cocok untuk menggambarkan apa yang terjadi di matchday I babak penyisihan grup Liga Champions yang dimainkan tengah pekan ini.

Ketika para pemeran utama di Liga Champions berwujud Lionel Messi, Neymar, Cristiano Ronaldo, Barcelona, hingga Machester United yang selama ini menjadi sorotan media, kali ini tertutupi oleh penampilan mengejutkan dari para pemain piguran.

Ya, seperti sudah menjalin kesepakatan, para pemain piguran itu tampil hebat bersamaan. Mereka mendadak menjadi blow up alias berita besar di media. Kiprah mereka mendadak viral di media sosial. Siapa saja?

Sebastian Haller

Nama Sebastian Romain Teddy Haller ditempatkan sebagai calon teratas nominasi peraih predikat "player of the week" dalam unggahan di akun Instagram resmi Champions League.

Haller (27 tahun) mencuri perhatian media setelah mencetak empat gol di matchday pertama Liga Champions. Penyerang Ajax Amsterdam ini membuat quat-trick saat timnya menang 5-1 atas Sporting CP, Kamis (16/9) dini hari.

Padahal, itu merupakan debut bagi Haller di panggung Liga Champions. Sebelumnya, pemain kelahiran Prancis yang kini membela Pantai Gading ini bermain di tim-tim yang tidak tampil di Liga Champons seperti West Ham United, Eintracht Frankfurt, Utrechtm dan Auxerre.

Haller menjadi pemain kedua setelah penyerang legendaris AC Milan asal Belanda, Marco van Basten yang mencetak empat gol dalam debutnya di Liga Champions melawan Goteborg pada 1992 silam.

Christopher Nkunku

Tim Jerman, RB Leipzig memang kalah di pertandingan prtama penyisihan grup Liga Champions 2021/22. Leipzig takluk 3-6 dari tuah rumah Manchester City di Grup A.

Namun, gelandang serang Leipzig, Christopher Alan Nkunku mendapat spotlight alias sorotan besar dari media. Itu tidak lepas dari penampilan ganas penyerang berusia 23 tahun ini.

Tiga gol Leipzig ke gawang Manchester City, semuanya dicetak Nkunku. Barisan pertahanan City yang dikawal bek terbaik Liga Champions musim lalu, Ruben Dias, sempat kerepotan meredam anak muda asal Prancis ini.

Menarik ditunggu kiprah Nkunku dan Leipzig berikutnya. Terlebih, mereka bukan unggulan di Grup A. Selain Manchester City, ada Paris Saint Germain, tim bertabur pemain bintang yang jadi pemeran utama.

Bagi Nkunku sendiri, penampilan apik itu bisa membuka jalan baginya untuk masuk timnas senior Prancis. Dia pernah membela Tim Prancis U-16 hingga U-21, tetapi belum pernah membela tim senior Les Bleus.

Jude Bellingham

Pantas saja, Borussia Dortmund rela melepas Jadon Sancho ke Manchester United di akhir musim lalu. Padahal, pemain sayap Timnas Inggris itu merupakan salah satu pembuat asis untuk penyerang Dortmun, Erling Haaland.

Laga Dortmund melawan Besiktas, Kamis (16/9) dini hari menjadi jawaban. Dortmund ikhlas melepas Sancho karena mereka punya Jude Bellingham. Junior Sancho di Timnas Inggris ini sudah siap menjadi pemain utama Dortmund.

Bellingham (18 tahun) tampil apik. Dia menjadi pemain penting saat Dortmund mengalahkan tuan rumah Besiktas 2-1. Dia emncetak gol pembuka di menit ke-20. Lantas, memberi assist untuk Haaland di akhir babak pertama.

Bellingham bersama Marco Reus dan Haaland bisa menjadi teror bagi lawan-lawan Dortmund. Bila Bellingham bisa terus bermain konsisten, fan Dortmund bisa melupakan kepergian Sancho.

Mike Maignan

AC Milan memang kalah dalam come back mereka di Liga Champions setelah bertahun-tahun hanya jadi penonton. Milan kalah 2-3 dari tuan rumah Liverpool di Anfield, Kamis (16/9) dini hari di laga perdana Grup B.

Namun, penampilan tim Italia juara tujuh kali Liga Champions ini menuai pujian. Milan belum lupa bagaimana cara bermain di Liga Champions. Utamanya sang kiper, Mike Maignan. Dia bahkan masuk tim terbaik Liga Champions matchday 1.

Maignan (25 tahun) tampil heroik di laga itu. Badannya lentur. Fisiknya kuat. Dia beberapa kali mampu mementahkan peluang Liverpool lewat Mohamed Salah dan Diogo Jota.

Salah satu momen terpenting bagi Maignan terjadi di menit ke-14 ketika Liverpool mendapat penalti. Maignan mampu memblok tendangan penalti Salah.

Maignan menjadi kiper pertama sejak 2017 yang mampu menggagalkan penalti Mo Salah. Seniornya di Timnas Prancis, Hugo Lloris bahkan tak mampu menghentikan penalti Salah seperti yang terjadi di final Liga Champions 2019 silam saat Liverpool mengalahkan Tottenham Hotspur.

Penampilan hebat Maignan membuat Milanisti mulai menyukainya. Mereka berangsur bisa melupakan kepergian Gianluigi Donnarumma yang hengkang ke PSG.

Selain empat nama pemain piguran yang menjadi superstar itu, beberapa nama tidak terkenal juga mencuri 'panggung' para pemain utama di matchday I kali ini. Tidak hanya pemain, juga klub.

Seperti klub asal Swiss, Young Boys yang membuat kejutan dengan mengalahkan Manchester United 2-1. Juga klub Belgia, Club Brugge yang menahan imbang 1-1 Paris Saint Germain meski memainkan Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe.

Tapi memang, kejutan dari pemain piguran inilah yang membuat sepak bola tidak pernah kehilangan daya tarik. Andai setiap pertandingan selalu menjadi panggung bagi pemain utama, alangkah membosankannya sepak bola karena semuanya bisa ditebak. Tidak ada lagi momen unpredictable.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun